Kapus Mohsen: Penguatan Moderasi Beragama Wujud Keseriusan Negara

14 Jun 2022
Kapus Mohsen: Penguatan Moderasi Beragama Wujud Keseriusan Negara
Pembukaan kegiatan Bedah Buku Guru Pelopor Moderasi: Best Practice Moderasi Beragama di Sekolah dan Madrasah di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Balitbang Diklat Kemenag RI Mohsen Alaydrus mengatakan, program penguatan moderasi beragama di lingkungan pendidikan yang dipelopori oleh Kemenag merupakan wujud keseriusan negara dalam memperkuat tatanan kehidupan harmonis umat beragama di tengah keragaman.

Kapus Mohsen mengatakan hal tersebut saat membuka resmi Bedah Buku Guru Pelopor Moderasi: Best Practice Moderasi Beragama di Sekolah dan Madrasah, di Hotel Millennium Jakarta, Senin (13/6/2022). Acara ini digelar secara hybrid, daring melalui zoom meeting, dan luring yang dihadiri para peneliti BRIN eks Kemenag.

“Moderasi beragama telah menjadi kebijakan negara. Artinya, begitu kuatnya isu moderasi beragama ini tidak semata sebagai program. Tetapi, juga menjadi terapan di tengah umat beragama Indonesia,” imbuhnya.

Habib Mohsen, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa persemaian narasi moderat melalui guru pelopor moderasi (GPM) beragama merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah terkait penguatan moderasi beragama.

“Program moderasi beragama ini diintegrasikan kepada seluruh institusi dan kelembagaan di bawah Kemenag. Sebab, program moderasi beragama menjadi program RPJMN,” ungkap habib asal Kota Palu, Sulawesi Tengah ini.

Terkait penyusunan buku Guru Pelopor Moderasi, Habib Mohsen mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan dalam upaya menumbuhkan semangat literasi di kalangan guru.

“Selain itu, juga kepedulian khususnya bagi para peneliti pada isu-isu aktual yang banyak muncul di tengah kita,” ungkap pria yang juga menjabat Plt Kepala Puslitbang BALK ini.

Doktor jebolan UIN Alauddin Makassar ini meyakini bahwa keterlibatan seluruh pihak khususnya para guru agama di madrasah dan sekolah terkait program penguatan moderasi beragama bisa membawa dampak positif bagi perbaikan dan keutuhan Indonesia.

“Oleh karena itu, saya sangat menyambut baik kegiatan bedah buku dan diskusi ini lantaran pentingnya isu yang dibahas, yakni moderasi beragama,” tandas Habib Mohsen.

Diskusi dan bedah buku ini menghadirkan tiga narasumber yakni Menteri Agama periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dede Rosyada, dan Sekjen DPP Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Ahmad Budiman.

Selain Lukman Hakim Saifuddin, hadir dua narasumber lainnya yakni Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dede Rosyada, dan Sekjen DPP Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Ahmad Budiman.

Diskusi dan bedah buku yang dimoderatori peneliti ahli utama BRIN eks Kemenag, Imran Siregar itu dihadiri 40 peserta secara luring. Sementara di zoom meeting puluhan guru pendidikan agama Islam (PAI) dari sejumlah daerah di Indonesia. []

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI