Siapkan Perencana Profesional, Kemenag Menggelar Pelatihan Fungsional Perencana Ahli Pertama

14 Sep 2022
Siapkan Perencana Profesional, Kemenag Menggelar Pelatihan Fungsional Perencana Ahli Pertama

Malang (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Administrasi Balitbang Diklat Kementerian Agama bekerja sama dengan Pusbindiklatren Bappenas dan RCCP FIA UB melaksanakan Pelatihan Fungsional Perencanaan Ahli Pertama Mandiri Kementerian Agama. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi jabatan fungsional perencana ahli pertama, berlangsung pada 12 September s.d. 28 Oktober 2022 dengan mekanisme e-learning.

Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi, Kepala Pusbindiklatren Bappenas, Ketua RCCP FIA Universitas Brawijaya (UB), dan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi. Acara dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, Senin (12/9/2022).

Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Syafi’i mengatakan tujuan utama pelatihan adalah untuk menyediakan tenaga yang ahli khususnya dalam bidang perencanaan. “25 peserta ini adalah orang-orang yang sangat beruntung, mengingat masih adanya fungsional perencana yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan,” ujar Kapus Syafi’i.

Menurut Kapus Syafi’i, posisi JFT perencana pada satuan kerja sangat dibutuhkan karena bertugas merencanakan pembangunan di lingkungan Kementerian Agama. Pembangunan tersebut, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang yang nantinya akan diakumulasikan secara nasional.

“Secara personal pelatihan ini dilaksanakan untuk membekali peserta dengan salah satu dari tiga aspek pengembangan karir seorang Aparatur Sipil Negara, yaitu aspek kompetensi,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusbindiklatren Bappenas Guspika mengatakan Pelatihan Fungsional Perencana Ahli Pertama memiliki standar kompetensi perencanaan pembangunan. Ini akan membongkar mindset dari peserta bahwa ruang lingkup dari perencana pembangunan sangatlah luas.

“Jika perencanaan dari UIN, IAIN, Madrasah, ataupun Kankemenag menganggap bahwa perencanaan hanyalah sebatas perencanaan manajemen, seperti perencanaan pendidikan, ini hanyalah sebagian kecil dari perencanaan pembangunan di Kementerian Agama Republik Indonesia,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Guspika mengatakan materi yang nanti akan disampaikan adalah untuk memenuhi gap standar kompetensi teknis dari para peserta pelatihan.“Bagaimana menghasilkan dokumen perencanaan pembangunan, siklus perumusan kebijakan dari identifikasi masalah sampai dengan legitimasi para stakeholder,” ujarnya.

Selain itu, dalam Perencanaan Pembangunan juga ada beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta, diantaranya kompetensi spesifik bidang perencanaan, ekonomi, sosial, dan spasial. Pada akhir pelatihan ini akan diadakan uji kompetensi yang menjadi standar kelulusan bagi para peserta pelatihan.

Narasumber Handal

Dekan Fakultas Ilmu Administasi Andy Fefta Wijaya mengatakan bahwa Fakultas Ilmu Administrasi merasa terhormat karena telah diberi kepercayaan oleh Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusbindiklatren Bappenas untuk melaksanakan Pelatihan Fungsional Perencana Ahli Pertama.

“Kami seluruh narasumber akan membantu memfasilitasi pengetahuan terkait aspek-aspek perencanaan. Kami juga akan berbagi pengalaman kami mendampingi program-program perencanaan pembangunan baik dari instansi daerah maupun pusat,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua RCCP FIA UB Wilopo melaporkan pelatihan diikuti oleh 25 peserta dari berbagai background satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama. “Peserta berasal dari Kankemenag Kab/Kota, PTKN, dan unit eselon 1 di Kementerian Agama Pusat. Dalam pelatihan ini pemateri akan berkolaborasi dengan 3 fakultas yaitu Fakultas Ilmu Administrasi,” ujarnya.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Teknik. Kurikulum pelatihan didesain sebaik mungkin untuk memberikan materi-materi yang menunjang kebutuhan fungsional perencana, salah satunya dengan studi kasus.

“Karena pelatihan ini sifatnya e-learning maka peserta diimbau untuk bekerja sama dalam mengurangi kejenungan masing-masing dengan harapan akan banyak sesi dialog, diskusi, dan tanya-jawab,” kata Wilopo.

Pelaksaanaan Pelatihan akan berangsung selama 7 minggu, diharapkan dengan komitmen dan dedikasi pelatihan tidak akan terasa lama. “Kesempatan yang ada harus betul-betul dimanfaatkan dengan sebaiknya. Dan semoga pada saat pelaksanaan para peserta diberikan kesehatan dan kebugaran untuk mengikuti pelatihan dengan sehat,” tandasnya.[]

Jubaidah/diad

Penulis: Jubaidah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI