WACANA KEAGAMAAN DI SURAT KABAR: Pesan dan Respon Pembaca

13 Sep 2011
WACANA KEAGAMAAN DI SURAT KABAR: Pesan dan Respon Pembaca

WACANA KEAGAMAAN DI SURAT KABAR:

Pesan dan Respon Pembaca

M. Hamdar Arraiyah dan Rosehan Anwar (ed.), (2000)

Puslitbang Lektur Keagamaan, 263 hlm. + xv

 

Penelitian ini mengkaji fenomena pemuatan rubrik atau artikel keagamaan di surat kabar. Sebagai media informasi, surat kabar dianggap sebagai salah satu sarana yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Persentuhannya yang langsung dengan masyarakat, yang tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu saja, menjadi salah satu alasan untuk mengatakan demikian. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Puslitbang Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama ini ingin mengetahui sejauh mana respon masyarakat terhadap keberadaan artikel keagamaan dalam surat kabar. Di samping itu juga dijelaskan sisi sejarah keberadaan surat kabar yang menjadi obyek penelitian dan porsi rubrik atau artikel keagamaannya.

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan bahasa yang lebih sederhana dan topik yang aktual merupakan salah satu keunggulan artikel keagamaan di surat kabar dibandingkan lektur keagamaan lainnya, seperti buku. Sifatnya yang demikian menjadikan artikel keagamaan berperan dalam menjelaskan persoalan yang terjadi di masyarakat dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat. Di sisi lain, artikel keagamaan dapat mendekatkan masyarakat pada ajaran agamanya terutama bagi mereka yang tidak sempat membaca buku agama, mengikuti siaran keagamaan di media elektronik, atau mengikuti siraman rohani melalui tatap muka.

Di samping sisi positif di atas, ada beberapa kekurangan yang terdapat dalam artikel keagamaan. Di antaranya adalah terkadang porsi pembahasan keagamaan sangat minim. Yang terjadi adalah pembicaraan tentang masalah tertentu yang kemudian dicarikan justifikasinya dari pandangan atau dalil agama. Karena artikel keagamaan ini, dalam beberapa hal, sebagai respon terhadap kondisi sosial yang terjadi menyebabkannya lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat praktis. Ini juga sebagai efek dari pandangan bahwa masyarakat pembaca dianggap berasal dari kalangan yang awam terhadap ajaran agama. Yang juga tak dapat dihindari adalah terjadi pengulangan pembahasan suatu topik pembicaraan.

Penelitian ini memandang bahwa artikel keagamaan di surat kabar sangat urgen sifatnya dalam menyampaikan ajaran atau pesan keagamaan pada masyarakat. Dengan demikian, peningkatan kualitas tulisan yang dikirimkan para penulis artikel keagamaan harus selalu dilakukan

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI