Dari Scopus Hingga Big Data, Puslitbang LKKMO Bergerak Gapai Cita-Cita

2 Mei 2024
Dari Scopus Hingga Big Data, Puslitbang LKKMO Bergerak Gapai Cita-Cita
Kepala Puslitbang LKKMO Moh. Isom pada kegiatan Pengelolaan Jurnal TA 2024 (Evaluasi Tahapan Hasil Persiapan Submit Artikel ke Scopus dan DOAJ) di Wisma Kementerian Agama Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO), Moh. Isom, mengatakan target indeks Scopus yang harus dimiliki oleh Jurnal Lektur dan Jurnal Heritage merupakan salah satu cita-cita besar Balitbang Diklat. Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai dengan mengikuti standar-standar yang ada secara serius dan gigih.

 

"Saat ini beberapa jurnal perguruan tinggi keagamaan atau umum di Indonesia telah terindeks Scopus. Sehingga melalui itu, kita dapat belajar dan menjadikannya sebagai benchmark atau tolok ukur dalam mencapai jurnal yang bereputasi dan bergengsi," ujar Isom.

 

Hal tersebut disampaikan Isom pada kegiatan Pengelolaan Jurnal TA 2024 (Evaluasi Tahapan Hasil Persiapan Submit Artikel ke Scopus dan DOAJ) di Wisma Kementerian Agama Jakarta, Kamis (2/5/2024).

 

Kemudian yang kedua, lanjut Isom, saat ini Balitbang Diklat sedang membuat big data dari hasil riset, pengembangan, dan kebijakan dari ketiga pusat termasuk LKKMO. "Hal ini merupakan Perkin Balitbang Diklat di hadapan menteri yang harus kita jalankan dengan mengamannkan aset-aset tersebut sehingga dapat direaktualisasi," ungkapnya.

 

Poin ketiga, kata Isom, melalui anggaran yang ada saat ini, Puslitbang LKKMO harus memulai untuk tidak hanya bergerak pada penerbitan jurnal. Di luar itu, ia berharap adanya kegiatan seminar, diseminasi, atau workshop terkait tema-tema yang akan dimunculkan jurnal dengan mengundang para expert dan akademisi.

 

"Puslitbang LKKMO menurut saya telah menjadi ikon Balitbang Diklat yang memiliki marketing secara pemikiran maupun ide dan gagasan. Dengan begitu, marilah kita berbuat melalui kemampuan kita dalam memberikan legacy yang terbaik untuk bangsa," pungkasnya. (Isom/bas/sri)

   

 

Penulis: Nova Agung Krismauf
Sumber: Nova
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI