PERANAN MAJLIS TAKLIM DALAM PENINGKATAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA MASYARAKAT KELURAHAN TATURA, KEC. PALU SELATAN KODYA PALU; Studi Majlis Taklim Al-Mustaqim

1 Mei 2007
PERANAN MAJLIS TAKLIM DALAM PENINGKATAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA MASYARAKAT KELURAHAN TATURA, KEC. PALU SELATAN KODYA PALU; Studi Majlis Taklim Al-Mustaqim

PERANAN MAJLIS TAKLIM DALAM PENINGKATAN PENGAMALAN AJARAN AGAMA

MASYARAKAT KELURAHAN TATURA, KEC. PALU SELATAN KODYA PALU; 
Studi Majlis Taklim Al-Mustaqim

Oleh: Sutisna 

Badan Penelitian dan Pengembangan Agama
Puslitbang Kehidupan Beragama
1995/1996


Kemurnian ajaran setiap agama dipelihara melalui upaya penangkalan terhadap kemungkinan adanya ber­bagai aliran dan paham yang menyimpang dari ajaran agama yang bersangkutan dengan penyelenggarakan penyuluhan dan bimbingan pada berbagai media. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia terus di­lakukan melalui penanaman sikap keshalehan, ke­ikhlasan beramal, ketangguhan, kesabaran, keuletan, etos kerja produktif, kepercayaan diri, sikap maju dan mandiri, disiplin, bertanggungjawab dan kesetia­kawanan sosial. Selain itu juga ditingkatkan peranan sumber daya manusia seperti wanita dan pemuda dalam Pembangunan Nasional sehingga mempunyai wawasan dan pemahaman keagamaan yang luas.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mem­peroleh informasi tentang peranan Majelis Ta’lim dalam peningkatan pengamalan ajaran agama pada masyarakat Kelurahan Tatura, Kecamatan Palu Selatan Kota­madya Palu.

Keikutsertaan dalam pengajian yang dilaksanakan oleh Majelis Ta’lim Al-Mustaqim dapat meningkatkan pengamalan ajaran agama bagi anggota-anggotanya. Selain peningkatan pengamalan ajaran agama lewat keikutsertaan dalam pengajian (kegiatan mendengar­kan ceramah, diskusi dan praktek) juga pembinaan anggota pengajian, melalui anggota PKK Kelurahan Tatura dibina keterampilan ibu-ibu dengan wadah "Pra-sejahtera”.

Pengamalan ajaran agama dengan berbagai aspek yang diamati menunjukkan adanya peningkatan dibanding sebelum mengikuti pengajian yang dilaksanakan oleh Majelis Talim. Dalam pengujian hipotesis melalui uji statistik, uji Rank Spearman diperoleh RS hitung lebih besar daripada RS dalam tabel, jadi hipotesa Alternatif diterima dengan taraf signifikansi 0,95 (a 0,05), hal ini berarti terdapat hubungan positif antara keikutsertaan dalam pengajian dengan pengamalan ajaran agama.

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, menyarankan untuk lebih meningkatkan peran serta anggota Majelis Ta’lim baik terhadap kalangan anggota­-anggotanya dan masyarakat dan pemerintah diperlukan pembinaan secara intensif utamanya dalam halpengelolaan manajemen.
Agar supaya instansi terkait dalam hal ini seksi penerangan agama dibuat suatu program pembinaan majelis Ta’lim. Demikian pula agar dapat diprogramkan adanya buku petunjuk pembinaan majelis taklim.***

 

 
Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI