Pesan dari Jakabaring: Menghargai Legacy dan Pentingnya Silaturahmi

9 Mei 2024
Pesan dari Jakabaring: Menghargai Legacy dan Pentingnya Silaturahmi
Kaban Suyitno pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Pimpinan UIN Raden Fatah Palembang, bersama Forum Purnabakti, serta Pelepasan Jemaah Haji, di Ruang Auditorium Rektor Lantai 4 Kampus Jakabaring, Palembang, Kamis (9/5/2024).

Palembang (Balitbang Diklat)---Hidup ini adalah sebuah rangkaian, link and match yang terus berlanjut. Tidak ada sesuatu yang dimulai dari nol, kita hanya melanjutkan saja, dan nanti akan dilanjutkan oleh orang yang baru lagi.

 

Pesan yang menginspirasi tersebut disampaikan Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Suyitno, pada acara Halal Bihalal yang diselenggarakan Pimpinan UIN Raden Fatah Palembang, bersama Forum Purnabakti, serta Pelepasan Jemaah Haji, di Ruang Auditorium Rektor Lantai 4 Kampus Jakabaring, Palembang, Kamis (9/5/2024).

 

Dalam suasana penuh kehangatan, Suyitno yang juga Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini, mengajak para hadirin untuk memahami pentingnya menghargai para sesepuh yang telah memberikan legacy yang luar biasa dalam sejarah. "Yang kita jaga hari ini adalah hasil orang-orang hebat yang punya sejarah me-legacy," ucap Suyitno. 

 

Selanjutnya, Suyitno menyoroti pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi para sesepuh. Meskipun usia telah lanjut, memiliki kesehatan yang baik adalah suatu keberuntungan yang tak ternilai harganya. "Sehat itu bagian dari nikmat yang tidak bisa dihitung dengan nilai materi," tambahnya.

 

Dalam konteks penghargaan, Suyitno menegaskan bahwa nilai seorang tidak hanya tergantung pada seberapa banyak dihargai oleh orang lain. "Jangan takut tidak dihargai, sepanjang ada orang yang berharga. Seperti emas, walaupun tidak dihargai tapi tetap berharga," katanya.

 

Tak lupa, Suyitno juga menekankan pentingnya silaturahmi yang merupakan bagian penting dari warisan para pendahulu. "Doa orang-orang terdahulu itu insya Allah tidak terhalang, karena beliau-beliau ini orang-orang ikhlas yang low interest,” pungkasnya.

 

Di akhir pidatonya, Suyitno mengajak semua untuk memiliki sikap rendah hati, ‘ngaku lepat’ mengakui kesalahan, dan saling memaafkan. Acara Halal Bihalal ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus bersilaturahmi, saling mendukung satu sama lain, dan meninggalkan warisan yang berharga bagi masa depan. (Barjah/bas/sri)

   

 

Sumber: Ilda

 

Penulis: Barjah
Sumber: Ilda
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI