Rektor UINFAS Bengkulu: Moderasi Beragama Indonesia Role Model Bagi Dunia
Bengkulu (Balitbang Diklat)---Rektor UIN Fatmawati Sukarno (FAS) Bengkulu, Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd., membuka Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama Angkatan VIII pada 08 November 2022 di Bengkulu. Pelatihan yang dilaksanakan secara kerjasama dengan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat ini diikuti 30 guru Pendidikan Agama pada sekolah.
Dalam arahannya, Rektor menegaskan Moderasi Beragama (MB) yang saat ini menjadi gerakan di Indonesia merupakan role model bagi dunia. “Banyak negara lain yang suku dan agamanya tidak beragam, namun justru terlibat konflik berdarah. Indonesia dengan multi suku dan agama bisa tetap damai. Hal ini yang membuat masyarakat dunia ingin belajar ke Indonesia. Dalam gala Religion Forum (R20) pada 2-3 November 2022 di Bali, gerakan MB di Indonesia menjadi role model bagi dunia,” ungkap Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan ini.
Gerakan MB bukan untuk mensinkretisasi ajaran agama sehingga penganut agama tidak meyakini ajaran agama yang dianutnya. Gerakan MB tetap menghormati setiap pemeluk agama meyakini ajaran agamanya. “Bagi pemeluk Islam, harus yakin Islamlah yang benar. Bagi penganut Kristen, harus yakin Kristenlah yang benar. Begitu pula agama dan kepercayaan lainnya. Namun, disamping meyakini kebenaran agama masing-masing, dalam bersosial, bermasyarakat, dan bernegara, kita semua bersaudara yang saling menghormati,” terang Rektor.
“Boleh tidak umat Islam menyerang umat Kristen yang sedang menjalankan kebaktian?” Tanya Rektor kepada peserta yang dijawab serentak ‘tidak’.” Itulah toleransi. Kita tetap meyakini kebenaran ajaran agama kita, namun di saat yang sama kita toleran kepada umat agama lain. Lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku, itulah pesan toleransi dari Al-Qur’an yang sangat tegas (Al-Qur’an 109: 6).
Rektor juga menegaskan bahwa seorang moderat menerima Pancasila sebagai ideologi negara secara final. “Pancasila, tidak bertolak belakang dengan ajaran agama. Coba cek satu per satu, adakah sila yang bertolak belakang dengan ajaran agama? Dalam Islam, setiap sila Pancasila sesuai dengan prinsip ajaran agama. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan, semua sesuai dengan dalil ajaran agama. Kalau sudah sesuai, tidak perlu ada yang menolak Pancasila atau ingin mengganti dengan ideologi lain,” pungkas Rektor.
Dalam sambutannya, mewakili Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Koordinator Bidang Penyelenggaraan, Efa Ainul Falah menyatakan guru Pendidikan Agama pada Sekolah merupakan salah satu sasaran penting pelatihan MB. Melalui pelatihan ini, guru Pendidikan Agama diharapkan menjadi benteng MB di dunia pendidikan sehingga bisa mencegah masuknya faham eksklusifisme, ekstremisme, dan radikalisme. Guru Pendidikan Agama diharapkan tampil sebagai penggerak MB di satuan pendidikan. (Efa AF/bas)