Songsong PPPK, Sekretariat Persiapkan Pengadaan Formasinya di Balitbang Diklat

18 Sep 2022
Songsong PPPK, Sekretariat Persiapkan Pengadaan Formasinya di Balitbang Diklat
Para peserta bimtek PPPK berpose bersama Sesban Muharam Marzuki dan Kabag Umum dan Perpustakaan usai gelaran acara.

Jakarta (Balitbang Diklat)---Dalam rangka menyongsong pembukaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Balitbang Diklat, Sekretariat melalui Bagian Umum dan Perpustakaan menggelar persiapan pengadaan formasi PPPK tersebut.

Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kemenag, Muharam Marzuki, saat memberi pengarahan mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung para PPNPN bisa masuk dalam formasi PPPK dan lulus ujian CAT di BKN.

“Oleh karena itu, kami melalui Bagian 4 ini mengadakan bimbingan teknis seperti ini agar peserta nantinya tidak gugup, agar tahu bentuk soalnya, sehingga pada saatnya kita bertemu dengan tes nanti sudah bisa menyelami,” kata Sesban.

Sesban mengatakan bahwa bimtek ini merupakan bagian dari upaya Sekretariat Balitbang Diklat mengantarkan seluruh PPNPN sebagai peserta kegiatan ini sampai pintu gerbang yang paling dekat.

Setelah sampai pintu gerbang paling depan, lanjut Sesban, tinggal mengupayakan semaksimal mungkin melalui belajar yang tekun. “Kalau sudah di depan pintu gerbang kan tinggal check-in. Kalau sudah masuk hotel kan udah enak gitu. Masa tinggal check-in aja enggak bisa,” selorohnya.

“Jangan lupa usahakan itu. Saya selaku pimpinan di Balitbang Diklat berharap para peserta terus berusaha melalui pelatihan ini. Satu lagi upaya yang harus kita lakukan di samping kita terus berlatih, mencari soal lalu mempelajari, dan terus belajar adalah berdoa,” sambung Doktor jebolan Universitas Baranas Hindu India tahun 1993 ini.

Kabag Umum dan Perpustakaan Puji Kusbandari dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada tiga subkoordinator meliputi BMN, Perpustakaan, dan TU/Kerumahtanggaan yang telah berkenan turut serta menyukseskan acara ini.

“Sebenarnya, acara ini tidak masuk RKAKL. Tapi, kami memandang perlu diadakan bimtek ini dalam rangka menyongsong dibukanya formasi PPPK di Kementerian Agama, dalam hal ini Balitbang Diklat,” kata Puji, sapaan akrabnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 55 peserta terdiri dari 32 yang ikut tes dari kalangan PPNPN di lingkungan Balitbang Diklat dengan ijazah terakhir minimal D3. “Kami berharap teman-teman bisa memaksimalkan kegiatan ini. Mumpung ada narasumber dari BKN dan Biro Kepegawaian Setjen Kemenag, dan dari lembaga bimbel CAT,” terangnya.

Para peserta bimtek, lanjut Puji, adalah pegawai yang telah mengikuti pendataan sebagai calon peserta PPPK dan pendataan pegawai non ASN. “Memang sempat membingungkan Sebagian peserta karena pendataan tersebut hampir bersamaan waktunya,” ujarnya.

Perempuan asal Kulon Progo Yogyakarta ini menambahkan, untuk formasi PPPK di terbesar atau terbanyak untuk tahun ini dari Kemenag. “Karena kita memang satker terbesar. Oleh karena itu, kita juga mendapatkan jatah yang besar juga,” ungkapnya.

“Nah, ketika akan mengunggah lamaran pada minggu ketiga dan keempat bulan ini, kalau salah sedikit sudah tidak bisa diterima. Jika Pak Ses berbaik hati lagi, maka kami butuh satu bimtek lagi untuk praktek mengunggah lamaran itu biar tidak ada kesalahan lagi. Karena memang ini kesempatan pertama untuk administrasi PPPK,” sambungnya.

 

Tentang CAT

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), yakni Deky Lioman, Pranata Komputer Muda Kelompok Substansi Teknologi Informasi Seleksi Pusat Pengembangan Seleksi BKN dengan materi Pengenalan Aplikasi Computer Assisted Test (CAT) BKN.

Dalam paparannya, Deky Lioman mengatakan bahwa CAT BKN merupakan suatu sistem seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan lulusan yang memenuhi standar minimal kompetensi.

“Adapun tujuan CAT BKN adalah mempercepat proses pemeriksaan dan laporan hasil ujian dan meningkatkan transparansi, obyektivitas, akuntabilitas, dan efisiensi seleksi ASN,” tutur Deky, sapaan akrabnya.

“CAT dibuat oleh Badan Kepegawaian Negara dengan prinsip Cepat, Akuntabel, dan Transparan. Adapun pengoperasiannya cukup menggunakan tetikus (mouse) untuk memilih jawaban yang benar,” sambungnya.

Ia mengatakan bahwa seleksi kompetensi pengadaan PPPK tahun anggaran 2022 meliputi tiga hal. Pertama, kompetensi teknis. Kedua, kompetensi manajerial. Ketiga, kompetensi sosial kultural.

“Tes kompetensi teknis bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan,” terangnya.

Tes kompetensi manajerial, lanjut dia, bertujuan menilai penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku dalam berorganisasi yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait integritas, kerja sama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, pengembangan diri dan orang lain, mengelola perubahan, dan pengambilan keputusan.

“Adapun tes kompetensi sosial kultural bertujuan menilai penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku dalam berorganisasi yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, dan emosi dan prinsip,” paparnya.

Kegiatan bimtek untuk calon peserta tes formasi PPPK ini digelar di Hotel Luminor Pecenongan Jakarta Pusat selama dua hari, Jumat-Sabtu, 16-17 September 2022. []

Ova/diad

Penulis: Mustofa Asrori
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI