Pesan dari Surabaya, dari Data Hingga Diklat

26 Apr 2024
Pesan dari Surabaya, dari Data Hingga Diklat
Kaban Suyitno pada Sosialisasi KMA 75 Tahun 2024 dan Penyusunan Juknis Pemanfaatan dan Optimalisasi Aplikasi Simdiklat di Surabaya, Kamis (25/4/2024).

Surabaya (Balaitbang Diklat)---Balitbang Diklat Kementerian Agama RI memandang penting integrasi data secara online untuk memudahkan pengawasan dan pengelolaan aset. Suyitno menekankan bahwa integrasi data dapat memberikan kemudahan dalam mengontrol pembelian, penyewaan, dan penghapusan Barang Milik Negara (BMN) secara real-time, serta memungkinkan kontrol langsung dari sekretariat.

 

Balitang Diklat juga masih memiliki Sistem Informasi dan Manajemen untuk Pendidikan dan Pelatihan (Simdiklat) karena masih memiliki diklat regular, seperti Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) dan Pelatihan Jarak Jauh. “Oleh karena itu, masih menggunakan Simdiklat. Tetapi kalau nanti semua sudah MOOC, itu tidak digunakan lagi, karena sudah diintegrasikan semuanya,” ujar Kepala Balitbang Diklat Suyitno di Surabaya, Kamis (25/4/2024).

 

Suyitno menyampaikan hal tersebut di hadapan para kepala unit dan satker di lingkungan Balitbang Diklat, saat melakukan Sosialisasi KMA 75 Tahun 2024 dan Penyusunan Juknis Pemanfaatan dan Optimalisasi Aplikasi Simdiklat. 

 

Sementara itu, dalam konteks kinerja anggaran, Suyitno menekankan perlunya melakukan breakdown untuk mengetahui faktor-faktor yang berkontribusi bagi pencapaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). "Belajar dari pengalaman tahun 2023, saya minta semua unit dan satker untuk mem-breakdown IKPA kita faktornya di mana dari kedelapan area tersebut," tambahnya.

 

Langkah-langkah konkrit di tahun 2024, menurut Suyitno, mencakup revisi DIPA untuk memastikan tidak ada pengurangan output, serta memperbanyak penggunaan blended diklat atau MOOC untuk memenuhi target capaian diklat.

 

Terkait penguatan widyaiswara ke luar negeri, Suyitno menegaskan pentingnya persiapan yang efektif, dengan memulai persiapan pre-departure pada bulan Mei dan eksekusi program pada bulan Juli-Agustus.

 

Hal lainnya, dalam menghadapi tahun 2024 yang banyak hari libur, Suyitno menegaskan perlunya tetap melaksanakan diklat walaupun di hari libur, agar tidak mengurangi kecukupan waktu dari masa tenggat yang tinggal beberapa bulan ke depan.

 

Dengan pernyataan tersebut, Suyitno menunjukkan komitmennya guna memastikan program prioritas pemerintah terintegrasi secara efektif, dengan harapan kontribusi positif dan signifikan, serta visi dan misi Balitbang Diklat dapat tercapai. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI