Terjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Dayak Ngaju, Upaya Pelestarian Khazanah Keagamaan dan Budaya

5 Mar 2024
Terjemahan Al-Qur’an ke Bahasa Dayak Ngaju, Upaya Pelestarian Khazanah Keagamaan dan Budaya
Nurrahmah (kerudung merah) selaku Ketua Program Penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa daerah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) penerjemahan Al-Qur’an ke bahasa Dayak Ngaju dengan Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Senin (4/3/2024).

Palangka Raya (Balitbang Diklat)---Pada  4 Maret 2024, Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat Kementerian Agama RI melaksanakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan IAIN Palangka Raya selaku mitra untuk melakukan penerjemahan Al-Qur’an ke bahasa Dayak Ngaju.

 

Berlokasi di Gedung Bundar “Asmaul Husna” IAIN Palangka Raya, agenda Penandatanganan PKS ini disaksikan perwakilan dari Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah, MUI Palangka Raya, sivitas akademika IAIN Palangka Raya, dan perwakilan dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah.

 

Mewakili Kepala Puslitbang LKKMO, Nurrahmah selaku Ketua Program Penerjemahan Al-Qur’an ke bahasa daerah memberikan sambutan pada pembukaan Penandatanganan PKS penerjemahan Al-Qur’an ke bahasa Dayak Ngaju tersebut.

 

“Kegiatan penerjemahan Al-Qur’an ke bahasa daerah merupakan tusi Puslitbang LKKMO yaitu dalam bidang khazanah. Oleh karena itu, kita terpanggil untuk melakukan konservasi bahasa, dalam konteks ini adalah bahasa daerah, dan karena kita di bawah naungan Kementerian Agama maka yang akan kita garap adalah Al-Qur’an terjemah bahasa daerah,” ujar Nurrahmah.

 

Menurut Nurrahmah, bahasa ibu sudah menjadi hal yang sangat dekat dengan manusia seperti layaknya bagian dari diri kita masing masing. Dan, hal tersebut juga menjadi dasar adanya keinginan Puslitbang LKKMO untuk mendekatkan Al-Qur’an kepada masyarakat secara keseluruhan.

 

“Dengan semakin pahamnya orang terhadap Al-Qur’an melalui bahasa ibu, kita harap banyak orang dapat memahami lebih mendalam dan lebih bisa mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegas  Nurrahmah

 

Sementara itu, Ahmad Dakhoir selaku Rektor IAIN Palangka Raya dalam sambutannya mengatakan bahwa di daerah Kalimantan terdapat berbagaimacam Dayak dan salah satu cara untuk menghormatinya yaitu dengan cara melestarikannya.

 

“Untuk melestarikan bahasa daerah yaitu dengan cara melibatkannya dalam kehidupan kita.  Di samping itu, Al-Qur’an sebagai pedoman kitab tentu juga akan menjadi perhatian dan penyampaian paham Al-Qur’an salah satunya dengan bahasa yang dapat disesuaikan dengan khalayak dan daerahnya masing masing,” kata Dakhoir.

 

Pada kesempatan tersebut, Dakhoir juga meminta kepada semua pihak yang terlibat agar dapat bekerja sama dengan baik untuk menyukseskan program penerjemahan Al-Qur’an bahasa Dayak Ngaju. (Rheka. H/bas/sri)

Penulis: Rheka. H
Sumber: Rheka
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI