Bintal dan Bantal, Sukseskan Asta Protas Kemenag Berdampak

Sudirman A. Lamadike
Analis SDM Aparatur Madya pada BMBPSDM
Garut (BMBPSDM)---Pembinaan Mental (BINTAL) dan Pengembangan Talenta (BANTAL) Aparatur Sipil Negara merupakan dua pilar fundamental dalam mewujudkan kesuksesan Asta Protas Kementerian Agama Berdampak. Kedua program ini dapat dirancang secara sinergis untuk membentuk ASN yang tidak hanya memiliki integritas moral dan ketahanan mental yang tinggi, tetapi juga dilengkapi dengan kompetensi profesional yang mumpuni. Dalam konteks birokrasi modern, keseimbangan antara pembinaan mental dan pengembangan talenta menjadi kunci untuk menciptakan aparatur yang mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sekaligus menjadi agen perubahan dalam institusi pemerintahan.
Guna menyukseskan Asta Protas Kementerian Agama Berdampak, Sekretariat Badan Moderasi Beragama melaksanakan program Pembinaan Mental (BINTAL) bagi ASN di Garut. Kegiatan yang berlangsung pada 7-8 Maret 2025 ini merupakan wujud komitmen Sekretariat BMBPSDM Kementerian Agama dalam memperkuat fondasi mental dan spiritual para pegawainya. Program ini didesain dengan memperhatikan aspek-aspek pengembangan karakter yang komprehensif, mulai dari penguatan nilai-nilai religius hingga internalisasi budaya kerja yang berorientasi pada hasil dan dampak positif.
Program BINTAL memiliki beberapa tujuan strategis, di antaranya adalah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT bagi pegawai di Sekretariat Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Selain itu, BINTAL juga bertujuan untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kinerjanya sebagai cerminan ketaqwaan kepada Allah Swt. dan perubahan pola pikir (mindset) serta budaya kerja pegawai menjadi target penting lainnya, disamping upaya untuk menciptakan dan memelihara kondisi kerja serta perilaku profesional yang kondusif bagi peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Namun demikian, Pembinaan Mental (BINTAL) saja tidak cukup untuk menghasilkan ASN yang mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. BINTAL perlu dilengkapi dengan BANTAL (Pengembangan Talenta) untuk menciptakan ASN yang tidak hanya memiliki ketahanan mental yang baik tetapi juga kompetensi yang unggul.
BANTAL merupakan salah satu program yang berfokus pada identifikasi, pengembangan dan optimalisasi bakat serta potensi yang dimiliki oleh setiap Aparatur Sipil Negara. Melalui pendekatan yang personalized, BANTAL memungkinkan setiap ASN untuk mengembangkan keahlian spesifik yang sesuai dengan minat dan kapasitasnya.
Program BANTAL mencakup berbagai bentuk pelatihan, mentoring, dan kesempatan pengembangan karir yang dirancang untuk memaksimalkan potensi setiap individu pegawai. Dalam implementasinya, BANTAL menerapkan prinsip-prinsip manajemen talenta modern yang memperhatikan keberagaman bakat dan kompetensi yang dimiliki oleh para ASN.
Pegawai yang memiliki mental yang tangguh dan talenta yang terampil merupakan aset berharga bagi Kementerian Agama. Oleh karena itu, mereka harus didukung dan didorong untuk terus berkembang agar dapat memberikan kontribusi optimal dalam pelaksanaan tugas. Dukungan dapat berupa penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, terciptanya lingkungan kerja yang kondusif, serta sistem penghargaan yang adil dan transparan.
Dorongan pengembangan talenta juga dapat diwujudkan melalui pemberian kesempatan untuk mengikuti berbagai program pendidikan lanjutan, pelatihan spesialisasi, atau bahkan penugasan khusus yang dapat memperluas wawasan dan pengalaman pegawai.
Mental yang kuat tanpa didukung oleh pengembangan kompetensi akan menghasilkan pegawai yang tangguh namun tidak berkembang dalam keterampilan. Sebaliknya, talenta yang terasah tanpa fondasi mental yang kokoh akan menghasilkan pegawai yang terampil namun mudah goyah ketika menghadapi tekanan.
Oleh karena itu, Kementerian Agama perlu menerapkan kedua pendekatan BINTAL dan BANTAL secara simultan dan berkesinambungan. Proses ini mencakup penilaian berkala terhadap kondisi mental dan perkembangan kompetensi pegawai, disertai dengan program tindak lanjut yang disesuaikan dengan kebutuhan individu dan organisasi.
Integrasi BINTAL dan BANTAL dalam kerangka Asta Protas Kementerian Agama Berdampak merepresentasikan pendekatan holistik dalam pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian Agama. Dengan memperhatikan aspek spiritual, mental, dan profesional secara seimbang, diharapkan akan tercipta ekosistem kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga bermakna.
Para ASN yang telah mengikuti BINTAL dan BANTAL diharapkan tidak hanya menjadi pegawai yang disiplin dan kompeten, tetapi juga menjadi teladan dalam menjalankan nilai-nilai religius dan kemanusiaan dalam pelayanan publik. Pada akhirnya, sinergi antara ketahanan mental dan keunggulan talenta ini akan menjadi kekuatan pendorong bagi terwujudnya visi Kementerian Agama yang berdampak positif bagi masyarakat Indonesia.