BLA Semarang dan UIN Suka Teguhkan Komitmen Harmoni Umat dan Alam

14 Jun 2025
BLA Semarang dan UIN Suka Teguhkan Komitmen Harmoni Umat dan Alam
Rektor UIN Suka, Noorhaidi Hasan, dalam seminar bertajuk Moderasi Beragama dan Ekoteologi: Manusia, Lingkungan, dan Warisan Gus Dur di Yogyakarta, Jumat (13/6/2025).

Yogyakarta (BMBPSDM)---Balai Litbang Agama (BLA) Semarang bekerja sama dengan Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta melaksanakan seminar bertajuk Moderasi Beragama dan Ekoteologi: Manusia, Lingkungan, dan Warisan Gus Dur.

 

Rektor UIN Suka, Noorhaidi Hasan, dalam sambutannya menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membangun relasi antarumat beragama dan antarmanusia. Selain itu, ia juga meneguhkan untuk merawat keharmonisan dengan alam semesta. 

 

“Komitmen ini merupakan bagian dari konsep keberlanjutan spiritual dan ekoteologi yang kami kembangkan,” ujarnya di Yogyakarta, Jumat (13/6/2025).

 

Kepada ratusan peserta seminar, Noorhaidi menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan tinggi dalam mengawal keberagaman dan menjaga keharmonisan di tengah meningkatnya ketegangan global yang berpotensi memicu konflik.

 

Menurutnya, Indonesia dengan keragaman yang luar biasa patut dijadikan model dalam membangun dan menjaga kerukunan. “Kita bisa belajar dari warisan moral dan spiritual Gus Dur, yang dengan keberaniannya melampaui sekat-sekat agama mampu menjadi teladan dalam memperjuangkan perdamaian dan keharmonisan,” tegasnya.

 

Noorhaidi juga menggarisbawahi bahwa UIN Suka memiliki sejarah panjang dalam mendukung nilai-nilai kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, sejak tahun 1970-an, UIN Suka yang kala itu dipercaya oleh Presiden Soeharto, telah dikenal sebagai institusi pendidikan agama yang aktif mempromosikan harmoni lintas agama.

 

“Salah satu tokoh penting kampus ini bahkan turut mengembangkan konsep Trilogi Beragama yang sempat menjadi rujukan kebijakan kerukunan umat pada masa Orde Baru,” jelasnya.

 

Seiring berjalannya waktu, kampus tersebut semakin membuka diri terhadap keberagaman. Noorhaidi menyampaikan bahwa saat ini UIN Suka menerima mahasiswa dari berbagai latar belakang agama, termasuk Katolik, Protestan, Hindu, dan Buddha.

 

“Kami telah lama membuka diri terhadap keberagaman. Kini, kami meresmikannya secara formal melalui jalur penerimaan mandiri lintas agama,” tuturnya.

 

Pada kesempatan tersebut, Noorhaidi juga mengapresiasi BLA Semarang atas kepercayaan dan kerja sama yang terjalin dalam penyelenggaraan seminar ini. Ia menekankan pentingnya peran kampus sebagai ruang strategis untuk menggagas arah pembangunan bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan, keberlanjutan, dan keharmonisan, baik antarumat maupun dengan alam semesta.

 

“Kampus tidak hanya menjadi pusat keilmuan, tapi juga ruang spiritual untuk merajut keberagaman yang berkelanjutan, sesuai dengan spirit ekoteologi dan warisan pemikiran Gus Dur,” ungkapnya.

 

Fathurozi

 

 

Penulis: M. Fathurrozi
Sumber: BLA Semarang
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI