Ceramah Menag: Diklat Harus Berbasis Pada Penelitian

13 Mar 2020
Ceramah Menag: Diklat Harus Berbasis Pada Penelitian

Ciputat (13 Maret 2020). Seluruh proses diklat Kemenag harus berbasis penelitian. Dengan begitu, materi diklat akan relevan dalam merespon perkembangan zaman.

Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi saat ceramah umum tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I, TOT Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Pelatihan Teknis Manajemen Perpustakaan di Pusdiklat Tenaga Administrasi, Jumat (13/03).

“Lembaga penelitian harus terus melakukan kajian agar diklat dapat dilakukan dengan baik dan relevan. Konsep diterapkan kalau sudah dikaji," pesan Menag.

Menag melanjutkan bahwa penelitian harus terus dilakukan berkelanjutan. “Sirkulasinya tidak pernah berhenti; bertahap, bertingkat, dan berlanjut," sambungnya.

Selain itu, Menag mengaku senang dengan perkembangan Balitbang dan Diklat Kemenag. Ia akan terus mendukung unit eselon 1 ini.

Sementara itu, untuk peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator, Menag berpesan agar pejabat Kemenag harus mengedepankan keteladanan. “Dalam kepemimpinan yang menonjol adalah keteladanan dan kemampuan menggerakkan sistem,” kata Menag.

Bukan hanya keteladanan, pemimpin juga harus punya kemampuan beradaptasi. Artinya harus dapat mengajak jajarannya untuk melakukan hal terbaik. "Kepemimpinan yang ditegakkan dengan kekerasan tidak akan lama. Levelnya juga tidak akan sampai tinggi," terang Menag.

Menag melihat, kemampuan pokok yang mutlak dibutuhkan dari seorang pemimpin adalah kompetensi manajerial. Ia berharap para peserta dapat mendalami aspek ini sehingga bisa membawa perubahan signifikan saat kembali ke unit kerjanya.

Menag juga menegaskan sampai saat ini belum ada pemikiran untuk merampingkan pejabat struktural.

Sebelumnya Plt Kepala Badan Litbang dan Diklat Mahsusi dalam laporannya mengucapkan terimakasih kepada Menag atas perhatian yang luar biasa kepada Lembaga Kediklatan dan Sumber Daya Manusia.

“Balitbang Diklat terus melakukan pembenahan, di bawah unit kerja ini ada Pusdiklat Tenaga Administrasi dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan,” tuturnya. Pusdiklat juga telah mendapat akreditasi A dari Lembaga Administrasi Negara atau LAN," ujar Mahsusi.

Menurut Mahsusi, Pusdiklat membina 14 Balai Diklat Keagamaan yang ada di beberapa provinsi. Enam balai sudah mendapat akreditasi A, enam Balai Diklat lainnya mendapat akreditasi B. "Untuk Balai Diklat Aceh dan Papua karena sarananya masih sewa, mendapat akreditasi C," jelasnya.

"Dengan merevisi PMA Nomor 75 Tahun 2015 tentang pengembangan kelembagaan, Pusdiklat akan berubah menjadi BPSDM, BLA menjadi Balai Penelitian Kemenag, BDK menjadi Balai Pelatihan Keagamaan, LPMQ menjadi Badan LPMQ dan Puslitbang menjadi bagian dari BRIN atau tetap Puslitbang yang terkoordinasi dengan BRIN," papar Plt Kaban.

"Kita juga sedang merencanakan pembangunan sarana Kampus BPSDM di Ciawi Bogor," tambahnya.

Terkait kurikulum, Mahsusi menambahkan bahwa Pusdiklat telah melakukan pembaruan kurikulum. Pembaruan mengacu pada RPJMN 2020-2024 serta Program Prioritas Kemenag. Mata Diklat Dasar yang diberikan antara lain pengembangan SDM, moderasi beragama, revolusi mental, dan wawasan kebangsaan. "Semua diklat gunakan kurikulum baru," tandasnya.

Hadir juga dalam kesempatan ini Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Rudi Subiyantoro, Kabag TU Wawan Ridwan, Kabid Program dan Pengendalian Mutu Saipul Bahri, Kabid Penyelenggaraan Sri Mulyati, pejabat Eselon 3 dari Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, para pejabat eselon 4 dan para widyaiswara.[]

RS/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI