DJJ Solusi Terbatasanya Anggaran Diklat

28 Jan 2015
DJJ Solusi Terbatasanya Anggaran Diklat

Jakarta (28 Januari 2015), Bertempat di Kampus Pusdiklat, Jakarta, para widyaiswara (WI) mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Diklat Jarak Jauh (DJJ). Kegiatan diselenggarakan Rabu (28/1), diikuti oleh WI Pusdiklat Tenaga Administrasi (Pusdiklat Adm.) dan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan (Pusdiklat Teknis).

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Perencanaan Diklat, Pusdiklat Teknis, Achmad Firdaus. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi wawasan dan keterampilan bagi para widyaiswara yang akan mengampu materi dalam Diklat Jarak Jauh.

Diklat Jarak Jauh merupakan kegiatan yang dirancang untuk mendorong percepatan pencapaian target output kediklatan di tengah-tengah semakin terbatasnya anggaran kediklatan. Sebagaimana diketahui, bahwa pada tahun 2015 unit kediklatan di lingkungan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama harus menghadapai masalah keterbatasan anggaran perjalanan dinas, termasuk anggaran pembiayaan transport dan uang saku bagi peserta diklat.

Masalah tersebut sangat berdampak pada kemampuan pusdiklat dalam memanggil peserta diklat yang pada akhirnya akan membatasi kesempatan pegawai untuk mengikuti diklat. Menghadapi masalah tersebut, pelaksanaan DJJ diharapkan dapat menjadi alternatif solusi.

DJJ yang berkonsep “Diklat Jarak Jauh tanpa Tatap Muka Langsung” diharapkan mampu menjangkau calon peserta diklat secara lebih luas. Diklat yang mengandalkan “pertemuan virtual” melalui internet juga diharapkan dapat menjangkau pegawai di wilayah-wilayah yang letaknya jauh dari pusdiklat maupun Balai Diklat Keagamaan.

Dalam sambutannya, Achmad Firdaus memotivasi para widyaiswara untuk memanfaatkan DJJ ini. Tidak hanya untuk percepatan target kediklatan, tetapi juga dapat dijadikan sarana untuk pemenuhan jam kewajiban mengajar widyaiswara sebagaimana ditetapkan melalui SK Kepala Badan Litbang dan Diklat Nomor: BD/56/2014.

Kegiatan yang dipandu oleh widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Jakarta, Asip, Juanda Kasim, dan Marina Setiawati ini dinilai memberikan manfaat yang signifikan bagi widyaiswara. Selain mendapatkan materi tentang pelaksanaan DJJ, kegiatan ini juga diisi dengan praktek langsung penyelenggaraan DJJ.[]

nmk/ags/viks/ags

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI