Era Digital: Pustakawan Kini Dituntut Memiliki Skill Ini
Bandung (Balitbang Diklat)---Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama RI Suyitno menegaskan pentingnya perpustakaan sebagai jantung pengetahuan dalam menghadapi tantangan era digital.
"Di era yang semakin digital, perpustakaan perlu beradaptasi dengan perubahan zaman. Konsep e-library menjadi solusi modern untuk menggantikan kebutuhan ruang yang luas dengan koleksi berbasis digital," ujar Suyitno dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Perpustakaan yang diselenggarakan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung, Jumat (17/1/2025).
Di hadapan 30 pustakawan dari madrasah se-Bandung Raya, Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini juga menyoroti perlunya perspektif baru dalam pengelolaan perpustakaan.
"Di tengah arus informasi yang deras melalui media sosial, perpustakaan harus mampu menjadi sumber pengetahuan terpercaya yang dapat bersaing dengan berbagai bentuk informasi di era digital ini," terang Suyitno.
Sebelumnya, kepala BDK Bandung Agus Nasihatul Ahyar mengapresiasi seluruh peserta yang sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan bimtek ini. "Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para pustakawan di dalam mengelola perpustakaan," tutur Agus.
Agus meyakini bahwa perpustakaan madrasah akan terus berkontribusi dalam mencerdaskan generasi bangsa. "Oleh karena itu, para pustakawan harus dibekali dengan kemampuan adaptasi terhadap teknologi informasi," ucapnya.
Terakhir, Agus berpesan kepada seluruh pustakawan madrasah se-Bandung Raya agar dapat mengimplementasikan kebijakan yang telah disampaikan, sehingga perpustakaan dapat berkembang menjadi pusat pengetahuan yang inovatif dan relevan di era digital.
Bimtek ini menjadi wadah diskusi interaktif antara para pustakawan dan narasumber. Mereka mendapatkan wawasan mengenai tata kelola perpustakaan berbasis digital, mulai dari pengelolaan koleksi elektronik hingga strategi menghadapi tantangan digitalisasi.
Firman Nugraha