Kita Harus Keluar dari Rutinitas yang Membelenggu!
Jakarta (13 Maret 2015). Peserta Diklat Kepemimpinan (Diklat PIM) III mendapat kesempatan berharga. Mereka berkesempatan mendengarkan pengarahan langsung dari Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin (LHS), Jumat (13/3) di Jakarta.
Didampingi seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Badan Litbang dan Diklat, peserta Diklatpim III mendapatkan penjelasan tentang 5 Nilai Budaya Kerja. Sebagaimana diketahui, 5 Nilai Budaya Kerja merupakan program yang diluncurkan oleh Menag akhir tahun 2014.
Saat menyampaikan pengantar, Kepala Badan Litbang dan Diklat (Kabalitbangdiklat), Abd. Rahman Masud mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan “bidah” baru. "Sepanjang sejarah Badan Litbang dan Diklat, peserta Diklatpim III baru kali ini diterima langsung oleh Menteri Agama. Makanya tidak salah jika saya katakan bahwa ini adalah bidah. Bidah hasanah tentunya," ungkapnya.
Oleh karenanya, Kabalitbangdiklat berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Ia juga berpesan, agar apa yang disampaikan oleh Menag dapat disampaikan pula pada jajaran di bawahnya.
Menag dalam paparannya menyatakan, bahwa 5 Nilai Budaya Kerja merupakan upayanya untuk meningkatkan kinerja Kementerian Agama. Menurutnya, rutinitas kerja sudah menjebak dan membuat aparatur negara menjadi statis dan minim inovasi. "Kita menghadapi masyarakat yang dinamis. Oleh karena itu, sangat naif jika kita justru statis," ujarnya.
"Dalam rangka merubah rutinitas yang membelenggu inilah, 5 Nilai Budaya Kerja kita luncurkan," sambungnya. Selanjutnya Menag menekankan agar seluruh pegawai di Kementerian Agama untuk merubah mindset dalam bekerja. "Sudah tidak jamannya lagi model-model uang kerohiman, upeti, dan semisalnya. Kita harus mampu menunjukkan integritas, karena sesungguhnya nilai diri kita tergantung dari integritas kita," tegasnya.
Pada sesi tanya jawab, seluruh peserta menyampaikan apresiasinya. "Kami bangga dengan kepemimpinan Bapak Menteri Agama. Saya kebetulan sering keliling ke daerah. Dan saya melihat bahwa ketegasan Bapak Menteri Agama juga dapat dirasakan di berbagai daerah. Jika mungkin dulu jabatan identik dengan koneksi, kolusi dan nepotisme, maka sekarang saya lihat sudah tidak ada lagi," ujar Fahri, peserta Diklatpim III dari Inspektorat Jenderal.
Peserta lain juga menyampaikan apresiasinya. "Jika pada kepemimpinan menteri yang sebelumnya sering diseminarkan tentang budaya kerja, tetapi belum pernah budaya kerja dirumuskan secara spesifik. Oleh karenanya kami sangat mengapresiasi dirumuskannya 5 nilai budaya kerja," ujar Yakobus, peserta dari NTT.[]
Ags/viks/rin/ags