Bersaing Seru dalam Bibliobattle Kemenag: 25 Presenter Ajang Adu Resensi Buku

Jakarta (BMBPSDM)---Semangat literasi kembali menggelora di Perpustakaan Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama melalui ajang kompetisi Bibliobattle. Diikuti 25 presenter dari berbagai kalangan di lingkungan Kementerian Agama dan masyarakat umum, kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui aplikasi zoom.
Plh. Sekretaris BMBPSDM, M. Sidik Sisdiyanto, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya meluangkan waktu untuk membaca buku sekaligus membuka secara resmi kompetisi Kemenag Bibliobattle 2025. “Kegiatan Bibliobattle ini membuka ruang bagi kita semuanya, untuk merefleksikan, sudahkah kita meluangkan waktu untuk membaca? Sudahkah budaya literasi menjadi bagian dari ritme kerja dan budaya kita sehari-hari?,” ujarnya di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Menurut Sidik, arus digitalisasi sedang menghadapi tantangan besar. Informasi tersebar cepat tetapi tidak semua membawa nilai dan kemampuan memilah, mencerna serta membangun pemahaman menjadi sangat krusial.
“Di sinilah kemudian literasi memainkan peran sentral. Tidak hanya sebagai kemampuan membaca, tetapi juga sebagai cara berfikir, sebagai pondasi budaya,” imbuhnya.
Kemenag Bibliobattle ini menguji presenter untuk saling beradu keahlian mempresentasikan hasil resensi buku favorit mereka dalam waktu lima menit dan tanya jawab selama tiga menit. Setelah itu audiens dapat memilih buku mana yang terbaik dengan memberi polling kepada presenter.
“Jadi, mereviu buku secara lisan yang dilakukan di hadapan para audiens, tidak hanya menjelaskan isi buku tetapi juga menjelaskan dengan baik dan menarik serta mampu menggugah rasa penasaran. Sebuah format yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik. Setiap peserta ditantang untuk menyampaikan ide, menggugah perhatian, dan merekomendasikan buku dengan cara yang komunikatif dan kreatif,” ujar Sidik.
Sementara itu, Koordinator Perpustakaan BMBPSDM Kementerian Agama, Hariyah Alkhanza, mengatakan bahwa acara Bibliobattle ini merupakan adopsi dari sebuah program kegiatan perguruan tinggi di Kyoto University, Jepang. Budaya minat baca di sana sudah berjalan. Kemenag Bibliobattle juga diharapkan bisa menjadi sebuah wadah untuk menggeliatkan budaya baca bagi pegawai Kementerian Agama secara khusus dan masyarakat secara umum.
“Sebagai bagian dari gerakan minat baca, perpustakaan BMBPSDM Kementerian Agama ini turut menjalankan UU Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 bahwa perpustakaan itu menjadi bagian untuk turut mengembangkan minat baca melalui penyediaan karya tulis, karya cetak, dan karya rekam,” ujar Hariyah.
Kegiatan kompetisi ini rutin diadakan setahun dua kali, dengan presenter yang berpartisipasi mulai dari pegawai Kemenag, pengajar, pelajar, mahasiswa, hingga pustakawan atau widyaiswara, untuk meningkatkan literasi informasi dan minat baca di lingkungan masyarakat khususnya di Kementerian Agama.
“Bibliobattle ini memang sudah rutin kami adakan setahun dua kali. Selanjutnya, nanti kami akan mengadakannya pada September 2025 dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan,” ujarnya.