Para Ahli Pendidikan Global Bahas Masa Depan Personalised Learning dalam Webcast Internasional

7 Jan 2025
Para Ahli Pendidikan Global Bahas Masa Depan Personalised Learning dalam Webcast Internasional
Internasional Webcast dengan tema “Personalised Learning: Melejitkan Potensi, Menghasilkan Prestasi" yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan di Ciputat, Selasa (7/1/2025).

Ciputat (Balitbang Diklat)---Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan menggelar Internasional Webcast dengan tema “Personalised Learning: Melejitkan Potensi, Menghasilkan Prestasi. Menurut salah satu narasumber Associate Professor Sitti Maesuri Patahuddin, Director of Indonesian-Australia Partnerships mengatakan bahwa personalised learning ini adalah sebuah pendekatan yang berfokus pada belajar dan bisa mengembangkan minat dan bakat pembelajar.

 

Cara ini menurutnya lebih berfokus pada pendidik dan pembelajar. “Kalau sebuah pembelajaran di kelas terjadi tanpa tahu berapa jumlah peserta didiknya, maka hal itu tidak mencerminkan personalised learning. Personalised learning juga bisa meningkatkan kinerja mereka dalam belajar,” ujar Sitti secara live streaming di Ciputat, Selasa (7/1/2025).

 

Sementara itu, Assistant Prof. Emily Hills dari University of Canberra mengungkapkan bahwa personalized learning merupakan sebuah pendekatan yang tidak termasuk hal baru. Jadi, personalised learning adalah pendekatan yang akan terus ditingkatkan kualitasnya.

 

“Ada beberapa peran yang akan dijelaskan di sini seperti fasilitator, trainee, terkait dengan personalised learning di negara Australia. Di Australia, beberapa dosen sudah menerapkan personalised learning dengan beberapa program yang mereka buat. Di sana kondisinya sangat bervariasi dan siswanya memiliki jumlah yang sangat banyak,” ucapnya.

 

Narasumber lainnya, Associate Professor Maya Gunawardena dari University of Canberra menjelaskan bahwa personalised learning ini sangat berkembang sekali, terutama di negara Finlandia, Australia, dan Amerika Serikat, kemudian diharapkan untuk bisa diterapkan di Indonesia.

 

Menurutnya, terdapat penelitian yang fokusnya menghasilkan perfect learning dan beberapa role dari para fasilitator, dosen, dan guru. “Selain mengetahui terkait pembelajar, kita juga dapat melakukan co-collaborator dengan guru-guru di Australia,” ungkapnya.

 

Maya juga menambahkan bahwa fokus yang ingin dihasilkan adalah bukan konsep tapi secara praktis. Menurutnya, di Amerika Serikat, personalised learning ini diharapakan dapat diterapkan di sekolah-sekolah.

 

Webinar ini merupakan langkah strategis bagi para pendidik untuk membangkitkan awareness dalam meningkatkan potensi dan prestasi di dunia pendidikan khususnya di Kementerian Agama. Terlebih personalised learning ini memanfaatkan data kolektor sebagai fasilitator dan sebagai alat menganalisis sebelum para pendidik memulai kegiatan pembelajaran. (Halimah Dwi Putri)

   

 

Penulis: Halimah Dwi Putri
Sumber: Pusdiklat Teknis
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI