Perumusan Outlook Kemenag 2024: Jangan Sampai Tertulis Tanpa Realisasi
Jakarta (Balitbang Diklat)---Badan Litbang dan Diklat menjadi motor penggerak penyusunan Outlook Kementerian Agama (Kemenag) 2024. Perumusan dilakukan dengan menggandeng seluruh Eselon I di Kemenag guna memberikan data dukung yang dibutuhkan.
“Berdasarkan evaluasi Outlook 2023, terdapat beberapa program yang tidak terealisasi. Oleh karena itu, kita hadir di sini untuk berdiskusi membahas perumusan Outlook Kemenag 2024,” ujar Kepala Badan Litbang dan Diklat Suyitno saat membuka FGD Perumusan Outlook Kementerian Agama Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
“Jangan sampai program tertulis tanpa realisasi,” imbuhnya.
Menyikapi hal tersebut, seluruh unit Eselon I di Kementerian Agama akan diundang secara bergiliran untuk mengikuti FGD tersebut. Diharapkan perumusan Outlook 2024 akan semakin spesifik dengan adanya data dukung dari masing-masing satker.
Menurut Kaban Suyitno, dari sembilan kebijakan terdapat tiga area yang menjadi sorotan, yaitu Transformasi Kelembagaan Pendidikan Agama dan Keagamaan, Akselerasi Regulasi Layanan Keagamaan, serta Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan Penyuluh Agama.
“Ketiga area itu saling beririsan dan erat kaitannya dengan bimbingan masyarakat berbagai agama. Terutama dalam konteks melakukan evaluasi terkait capaian program-program tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Kaban juga menyinggung gambaran outlook di beberapa kementerian. Menurutnya, terdapat diksi yang menarik, yaitu mengenai instabilitas tahun 2024.
“Berkaca dari Outlook 2024 yang lain, maka Kemenag perlu menyoroti mengenai agama, terutama pendidikan dan layanan keagamaan,” sambung Kaban.
Harus disikapi pula, lanjut Kaban, dari perkembangan yang terjadi perlu dipertimbangkan untuk mempertahankan, menambah, atau mengurangi dari sembilan area Outlook Kemenag yang telah ada.
“Kita perlu mempertimbangkan agar apa yang dilakukan Kemenag pada 2024 sejalan dengan perubahan pemimpin baru. Sebab perubahan tersebut akan berpengaruh pendidikan dan layanan keagamaan,” ujar Kaban.
“Wajah agama akan tergantung pada siapa yang memimpin,” tambahnya.
Terakhir, Kaban menggarisbawahi beberapa problem serius pada Outlook 2023 yang tidak terlaksana. Jangan sampai rumusan yang telah dibuat Balitbang Diklat tidak sejalan dengan target dan kerja di unit Eselon I.
“Langkah-langkah yang kita rumuskan nanti harus paralel dengan program kerja di unit Eselon I Kemenag. Maka yang dirumuskan Balitbang Diklat sekarang harus dikerjakan oleh unit kerja terkait,” tandasnya.
Hadir pada kesempatan itu, Tenaga Ahli Menteri Agama Syaltout, Sekretaris Balitbang Diklat Arskal Salim, Kepala Puslitbang Penda Mohsen, Kepala Pusdiklat Teknis Pendidikan Mastuki, Kepala LPMQ Abdul Aziz Sidqi, perwakilan Eselon I Kemenag, serta analis kebijakan Balitbang Diklat. (Diad/bas/sri)