Soroti Tiga Program Unggulan Puslitbang LKKMO, Ini yang Perlu Diperhatikan!

8 Mar 2024
Soroti Tiga Program Unggulan Puslitbang LKKMO, Ini yang Perlu Diperhatikan!
Kaban Suyitno pada kegiatan Rapat Koordinasi Puslitbang LKKMO di Bali melalui zoom meeting, Kamis (7/3/2024).

Denpasar (Balitbang Diklat)--- Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno mengatakan ada tiga program yang menjadi mandatori Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO). Program tersebut berkaitan dengan Penilaian Buku Pendidikan Agama, Jurnal, dan Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Daerah.

 

“Terkait Penilaian Buku Pendidikan Agama, ada banyak manfaatnya. Publik itu menunggu dari setiap justifikasi,” ujarnya.

 

Kaban mengatakan hal tersebut pada kegiatan Rapat Koordinasi Puslitbang LKKMO di Bali melalui zoom meeting, Kamis (7/3/2024).

 

Menurut Kaban, Puslitbang LKKMO bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga memiliki dua impact yang bergantung kepada masyarakat. Bisa mendapatkan apresiasi atau caci maki ketika dalam kasus tertentu.

 

“Artinya, saya kira itu penting untuk memitigasi setiap potensi-potensi yang terjadi berulang. Maka dari itu, saya berharap tindakan harus segera dilakukan,” imbuhnya.

 

Selanjutnya, Kaban mengapresiasi tim Puslitbang LKKMO terkait keberhasilan Jurnal Lektur Keagamaan dan Jurnal Heritage of Nusantara yang berhasil meraih Sinta 2. “Saya kira jurnal ini bisa jadi role model untuk Puslitbang lainnya dan menjadi alasan positif untuk melakukan pembinaan,” ungkapnya.

 

Harapannya, kata Kaban, di tahun 2024, dua jurnal ini dapat terindeks scopus. “Selain reputasi, mitra bestari, jurnal yang terindeks scopus itu ada spesialisasi khas atau keunikan dan bisa jadi modal sosial kita,” tuturnya.

 

Untuk program terakhir, Kaban juga mengingatkan bahwa Al-Qur’an Terjemah Bahasa Daerah merupakan proyek besar jangka panjang. Artinya, penerjemahan akan berkelanjutan dan setiap daerah akan merasa bangga jika bahasa daerah itu merasa dilindungi dan dirawat.

 

“Keterlibatan Lembaga Adat sangat penting karena notabenenya mereka yang menggunakan bahasa daerah tersebut. Adanya mitra di daerah itu yang memastikan justifikasi dari lembaga yang diakui, sehingga ketika daerah dimunculkan akan berdampak kepada kita sebagai lembaga yang menaungi,” pungkasnya. (Ilda/bas/sri)

   

 

Penulis: Zakiatu Husnil Fuadah Harahap
Sumber: Ilda
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI