Tetap Seru, Bibliobattle di Masa Pandemi Covid-19

24 Apr 2020
Tetap Seru, Bibliobattle di Masa Pandemi Covid-19

Jakarta (23 April 2020). Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia termasuk Indonesia, tidak menghalangi gelaran Bibliobattle. Memasuki trisemester pertama di tahun 2020, Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama kembali menggelar acara Bibliobattle, Kamis (23/04).

Bibliobattle adalah permainan mereview buku yang dikembangkan oleh Graduate School of Informatics di Universitas Kyoto di Jepang. Permainan ini booming di Jepang sekitar tahun 2013 dan sudah menyebar di seluruh dunia. Orang yang menyajikan buku dalam bibliobattle disebut bibliobattler atau presenter buku.

Bibliobattle merupakan kompetisi mereview buku yang telah dibaca dalam waktu terbatas. Review buku disampaikan secara lisan tentang isi buku yang paling menarik supaya audiens juga berkeinginan mengetahui isi lengkap buku yang dimaksud. Bibliobattle mempunyai Motto yaitu: ”Know People through Books, Know Book Through People” (Mengenal orang melalui buku, mengenal buku melalui orang).

Nah, bibliobattle kali ini sungguh berbeda dari biasanya. Mengingat anjuran pemerintah untuk tetap stay@home atau berada di rumah saja, maka begitu banyak acara-acara yang sifatnya tatap muka secara langsung digantikan dengan pertemuan secara daring. Begitu pula yang terjadi pada acara bibliobattle perpustakaan.

Bibliobattle kali ini dibuat dalam bentuk lomba vlog. Peserta bibliobattle dijaring dari follower akun media sosial perpustakaan. Panitia membuat infografis yang berisi jadwal pelaksanaan bibliobattle yaitu:

13 - 20 April 2020 : Pengumpulan Video

21 - 26 April 2020 : Penilaian

27 April 2020 : Pengumuman Pemenang

 

Video dari peserta bibliobattle akan diunggah di media sosial perpustakaan yaitu:

IG : @perpuskemenagri

FB : Perpustakaan Balitbangdiklat Kemenag RI

Twitter : @PerpusKemenagRI

 

Penilaian video dengan cara LIKE video peserta di postingan media sosial Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat. Peserta yang mendapat like terbanyak (IG, FB, Twitter) akan menjadi pemenangnya.

Dalam penjaringan melalui media sosial perpustakaan, terdapat 7 peserta yang mengirimkan videonya kepada panitia. Kemudian panitia membuatkan link video untuk mempermudah audiens dalam melakukan LIKE sekaligus mempromosikan pada media komunikasi lainnya seperti WAG. Ketujuh peserta tersebut yaitu:

Peserta ke-1: Siti Nur Iffah Kamiladewi

Judul buku: Jalan Menuju Tuhan

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle1

 

Peserta ke-2: Annisa Hajrel

Judul Buku: Ku Tunggu Cintamu

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle2

 

Peserta ke-3: Trimo Septiono

Judul Buku: Pelukis Gurun Pasir: Petualangan Pekerja Seni di Arab Saudi

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle3

 

Peserta ke-4: Giri Cahyono

Judul Buku: The Grand Design: Rancang Bangun

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle4

 

Peserta ke-5: Hariri Khumaidi, S.Pd.

Judul Buku: Norman Edwin: Catatan Sahabat Sang Alam

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle5

 

Peserta ke-6: Ricki Adi Setiawan

Judul Buku: Petualangan Ibnu Batuta: Seorang Musafir Muslim Abad ke-14

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle6

 

Peserta ke-7: Nur Setyaningrum

Judul Buku: Buku Pintar Islam Nusantara

Klik link di bawah ini untuk mendukungnya

https://cutt.ly/bibliobattle7

 

Video bibliobatte selengkapnya juga dapat diakses melalui link https://cutt.ly/bibliobattle

Selama masa penilaian ini, panitia tetap memantau bagaimana pergerakan audiens di media sosial perpustakaan dalam mendukung para bibliobattler masing-masing favoritnya.

Antusiasme mereka cukup besar dalam memberikan komentar ataupun mendukung masing-masing peserta. Bahkan kegiatan ini mempu merangsang audiens lainnya menjadi ingin tahu lebih banyak mengenai buku yang dibaca atau dipresentasikan melalui video tersebut. Dan tentunya ini sesuai dengan tujuan bibliobattle perpustakaan yaitu sebagai wahana dan komunitas gemar membaca.

Ini menjadi salah satu inovasi rekreasi perpustakaan di tengah masa wfh karena pandemi Covid-19.  Semoga kegiatan ini mampu mendekatkan pemustaka pada buku dan pada perpustakaan. Acara yang dikemas dalam bentuk vlog ini sangat milenialis, ringan, cair, demokratis, dan membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin berpartisipasi.

Demikianlah acara bibliobattle ini menjadi penyemangat di tengah pandemic Covid-19 yang dikemas secara ringan, fun dan enjoy. Ini menjadi ajang knowledge sharing, berbagi informasi, dan berbagi pengetahuan secara daring. Berbagi pengetahuan buku tercetak yang disampaikan secara daring, rupaya menjadi perpaduan tersendiri yang menarik.

Selanjutnya, siapakah bibliobattler yang menjadi favorite warga dunia maya? []

HAR/diad

Foto: NUR)

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI