60 Peserta Terpilih Ikuti Sekolah Moderasi Beragama, Siap Jadi Agen Perubahan!

30 Jan 2025
60 Peserta Terpilih Ikuti Sekolah Moderasi Beragama, Siap Jadi Agen Perubahan!
Kepala Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) Saprillah saat memberikan materi di Sekolah Penguatan Moderasi Beragama, Kamis (30/1/2025).

Makassar (BMBPSDM)---Balai Litbang Agama Makassar (BLAM) bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan resmi membentuk program Sekolah Penguatan Moderasi Beragama untuk mencetak agen perubahan dari kalangan generasi muda. Program ini berlangsung sepanjang 2025 dengan fokus pada penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui bimbingan intensif dan proyek komunitas.

 

Program terdiri dari Bimbingan Teknis (Januari–Februari 2025) yang membekali peserta dengan teori dan praktik moderasi beragama, serta Proyek Kerja Komunitas (Maret–September 2025) sebagai implementasi materi di masyarakat. Sebanyak 60 peserta dari berbagai latar belakang mengikuti program ini.

 

Kepala BLAM Saprillah menegaskan bahwa program ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya sikap moderat dalam kehidupan beragama.

 

"Moderasi beragama merupakan konsep fundamental dalam membangun kohesi sosial di tengah masyarakat yang multikultural,” ujar Saprillah di Makassar, Kamis (30/1/2025).

 

Program ini, lanjut Saprillah, akan berorientasi pada penguatan kapasitas intelektual dan praktikal generasi muda agar mereka dapat berperan sebagai aktor dalam proses transformasi sosial berbasis nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan keadilan.

 

“Melalui pendekatan berbasis bimbingan teknis dan proyek komunitas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas transfer pengetahuan sekaligus memperkuat internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif peserta dalam mereproduksi dan mendiseminasikan nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan mereka.

 

Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan terbentuk generasi muda yang memiliki kesadaran kritis terhadap pentingnya moderasi dalam beragama serta mampu menjadi katalisator dalam membangun kehidupan masyarakat yang harmonis, toleran, dan berbasis dialog konstruktif.

 

(Risca)

Penulis: Risca
Sumber: BLA Makassar
Editor: Barjah/Dewi Indah Ayu
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI