Cinta Tuhan, Sesama, dan Lingkungan: Kemenag Perluas Konsep Trilogi Kerukunan

6 Agt 2025
Cinta Tuhan, Sesama, dan Lingkungan: Kemenag Perluas Konsep Trilogi Kerukunan
Kepala BMBPSDM Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani, dalam kegiatan Gathering Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) di Bogor, Rabu (6/8/2025).

Bogor (BMBPSDM)---Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan ekoteologi kini menjadi salah satu gagasan strategis Kemenag RI dalam menyikapi tantangan perubahan iklim dan krisis lingkungan di dunia.

 

“Ekoteologi adalah ajaran lintas agama yang mengajarkan cinta terhadap Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan. Ini tidak hanya tentang iman, tetapi juga bagaimana ibadah kita bermakna melalui tindakan kita dalam menjaga bumi yang kita pijak,” ujarnya dalam kegiatan Gathering Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII), mewakili Menteri Agama Nasaruddin Umar di Bogor, Rabu (6/8/2025).

 

Lebih lanjut, Kaban Dhani menegaskan perlunya mengangkat Trilogi Kerukunan jilid kedua yang meliputi cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama manusia, dan cinta kepada lingkungan. Menurutnya, Trilogi Kerukunan intraumat beragama, antarumat beragama, dan umat dengan pemerintah, telah relatif berhasil dan perlu diperluas secara tematik.

 

Sebelumnya, Ketua PGLII DKI Jakarta, Pendeta Dr. R. B. Rory, dalam laporannya mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dan mengapresiasi kehadiran Kaban Dhani yang mewakili Menteri Agama.

 

 

“Kami sangat menghargai komitmen Bapak Menteri Agama dalam memajukan dialog antarumat beragama dan kerukunan nasional. Kami berharap dapat menjalin kerja sama lebih erat dalam pengembangan program kerukunan, dialog antaragama, dan penguatan nilai-nilai toleransi,” ungkapnya.

 

Pendeta Rory juga menyoroti pentingnya peran gereja dalam mendukung ekoteologi sebagai konsep teologis yang mengaitkan iman dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup.

 

Kegiatan yang dihadiri perwakilan dari 46 sinode gereja di Jakarta dan sekitarnya ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga tonggak komitmen bersama untuk memperkuat moderasi beragama dan mewujudkan pelayanan yang berdampak nyata untuk umat manusia dan semesta.

Penulis: Fernanda Ariestiara
Sumber: Sekretariat BMBPSDM
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI