Agar Hasil Terukur, Kaban Imbau Program Strategis Dibuat Tematik

8 Mar 2023
Agar Hasil Terukur, Kaban Imbau Program Strategis Dibuat Tematik
Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno saat menyampaikan arahan pada Rapat Koordinasi Pembahasan Masterplan Kelembagaan dan Kebijakan Moderasi Beragama di Medan, Rabu (8/3/2023). (Foto: Filman Ghaida).

Medan (Balitbang Diklat)---Idealnya program strategis dibuat tematik yang bersinambungan, baik dari sisi moderasi beragama, maupun pelatihan. Program dibuat secara tematik agar hasilnya bisa terukur.

“Dengan program yang dibuat tematik, kita bisa mengukur mulai dari pembahasan konsep peta jalan moderasi beragama, evaluasi, hingga implikasi,” ungkap Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno mengawali arahannya pada Rapat Koordinasi Pembahasan Masterplan Kelembagaan dan Kebijakan Moderasi Beragama di Medan, Rabu (8/3/2023).

Menurutnya, moderasi beragama masuk dalam RPJMN 2020-2024, maka perlu mengukur sejauh mana pelaksanaan penguatan program tersebut. “Berdasarkan hasil data Pokja Moderasi Beragana, kita baru menyasar 12.456 SDM Kemenag. Ini baru menjangkau 25% dari total target,” kata Kaban Suyitno.

“Kalau saat ini posisinya baru 12ribuan yang disasar pelatihan moderasi beragama, maka kita perlu mengukur efektivitasnya melalui evaluasi. Seharusnya dari jumlah tersebut, BLA perlu melakukan survei dengan berbagai unsur yang telah didiklat,” ujarnya.

Menurut Kaban, sangat wajar untuk melakukan evaluasi sebab program telah berjalan sejak 2021. Maka BLA harus cermat dalam mengamati dan membaca peta berbagai program penguatan moderasi beragama untuk melihat rekomendasi.

“Selain problem sasaran dan jenis penguatan moderasi beragama, kita juga masih dihadapkan pada persoalan narasumber. Kita perlu memetakan kompetensi narasumber yang mengisi berbagai materi penguatan moderasi beragama. Narasumber atau widyaiswara ini harus kita profiling dalam berbagai konteks sesuai kebutuhan pelatihan,” imbaunya.

Dari profiling tersebut, lanjut Kaban, kita bisa menentukan berbagai langkah yang perlu diambil sebagai solusi dari kendala yang dihadapi. “Jangan hanya berdasarkan asumsi, tapi dari telaah akademik yang bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.

Kegiatan diselenggarakan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan dengan narasumber Plt. Rektor UIN Medan Prof. Abu Rokhmad dengan materi Strategi Penguatan Moderasi Beragama: Pengalaman Kelembagaan Rumah Moderasi Beragama di UIN Medan; Tim Ahli Pokja Nasional Moderasi Beragama Alissa Wahid dengan materi Urgensi Kelembagaan Penguatan Moderasi Beragama, dan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Dr. Andy Fefta Wijaya dengan materi Strategi Perumusan Rekomendasi Kebijakan untuk Mendukung Kebijakan Berbasis Bukti.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Sekretaris Balitbang Diklat Arskal Salim GP, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Arfi Hatim, para Kepala Balai Litbang Agama, dan perwakilan dari UIN Medan.

Diad/Sr

Penulis: Dewi Indah Ayu
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI