Aksi Perubahan Harus Berdampak Nyata dan Berkelanjutan

4 Mei 2024
Aksi Perubahan Harus Berdampak Nyata dan Berkelanjutan
Kaban Suyitno pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI di Ciputat, Kamis (2/5/2024).

Ciputat (Balitbang Diklat)---Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Prof. Suyitno, mengatakan pastikan aksi perubahan yang dibuat  berdampak before after-nya, termasuk cara berpikir atau mindset-nya juga harus diubah. 

 

“Aksi perubahan yang dibuat nanti harus berdampak, identifikasikan terlebih dahulu masalah di lembaganya  masing-masing; lalu apa yang akan dilakukan untuk mengubah hal tersebut. Karenanya, buatlah program-program yang berdampak nyata bagi peningkatan pelayanan kepada masyarakat luas untuk mewujudkan target yang ingin kita capai bersama," ujarnya.

 

Kaban mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan pada pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVI di Ciputat, Kamis (2/5/2024). 

 

Lebih lanjut, Kaban menegaskan bahwa pihaknya kini tengah melakukan reformulasi pelatihan. Salah satunya dirancang dalam bentuk pelatihan berbasis masyarakat dan berkelanjutan. 

 

“Cara mengukur pelatihan yang bisa dirasakan masyarakat, yaitu dengan konsep corporate university. Karena berbasis corporate, lalu pelatihan yang berdampak itu tidak selalu yang dibutuhkan peserta pelatihan tetapi yang dibutuhkan institusi,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, kata Kaban, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), substansinya adalah melayani masyarakat. Apa pun yang dilakukan, itu harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, bukan hanya dirasakan oleh ASN itu sendiri.

 

“Selama ini  rutinitas kerja ASN hanya berdasarkan aturan, sementara yang diinginkan adalah not only based on regulation but also to outcomes,” tegasnya.

 

“Sesuai aturan itu tidak selalu berdampak, makanya hati-hati kalau hanya sekedar mengikuti aturan,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Syafi’i yang diwawancarai melalui telepon mengatakan PKA membekali kompetensi manajerial yang dibutuhkan dalam memimpin unit kerja. 

 

“Seorang pejabat administrator dituntut menjadi penggerak perubahan menuju perbaikan dalam layanan. Kuncinya ada pada inovasi yang tiada henti,” ujarnya.  

 

Peserta PKA Angkatan XVI tahun 2024  ini berjumlah 40 orang pejabat administrator Kementerian Agama terdiri dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi 26 Orang (Kanwil Prov. 6 orang  dan Kankemenag 20) dan PTKN 14 Orang (UIN 12 dan IAIN 2).

 

PKA XVI berlangsung dari 18 Maret-25 Juli  2024 menggunakan metode blended learning dengan narasumber Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Kepala Pusdiklat Tenaga Administrasi, Kepala Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan, Deputi Bidang Kebijakan Kompetensi ASN LAN, Deputi Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, widyaiswara Pusdiklat Tenaga Administrasi dan widyaiswara Balai Diklat Keagamaan.

 

Hadir pula dalam kesempatan ini Kabag TU Pusdiklat Tenaga Administrasi Nilam Nur Azizah, Ketua Timker Penyelenggaraan Pelatihan Struktural dan Kepemimpinan Sri Mulyati, para Ketua Timker dan para widyaiswara. (RS/bas/sri)

   

 

Penulis: Rahmi Siregar
Sumber: Rahmi
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI