Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Melayu Jambi Raih Apresiasi
Jambi (Balitbang Diklat)---Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani mengatakan sejalan dengan era perkembangan teknologi digital saat ini, hadirnya Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Melayu Jambi, yang dikembangan pula ke dalam Aplikasi Al-Qur’an, dapat membantu mempermudah umat dalam menggunakan dan mempelajari Al-Qur’an.
Wagub Abdullah Sani pun mengapresiasi salah satu produk unggulan Balitbang Diklat tersebut. Apresiasi disampaikan pada acara Sosialisasi dan Launching Al-Qur’an Kemenag Terjemah Bahasa Melayu Jambi, di Gedung Astaka Arena Utama STQH Nasional Ke-27, Kamis (2/11/2023).
“Al-Quran terjemahan bahasa Melayu Jambi dan Aplikasi Al-Qur’an yang dikembangkan Balitbang Diklat Kemenag ini dapat digunakan umat kapan pun dan dimana pun,” ungkap Wagub Abdullah Sani.
Aplikasi Al-Qur’an terjemahan bahasa Melayu Jambi ini dapat diakses melalui IOS dan Play Store pada smartphone. Dengan kepraktisan ini, diharapkan masyarakat semakin taat beribadah serta mendekatkan diri kepada Allah SW. dengan membaca Al-Qur’an.
Salah satu produk unggulan yang diinisiasi Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat ini, merupakan kerja sama Balitbang DIklat dengan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan para ahli bahasa Melayu Jambi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof.Suyitno mengatakan, dalam konteks moderasi beragama, salah satu indikatornya adalah penerimaan terhadap budaya lokal. Oleh karena itu, dengan bahasa dan kearifan lokal, Kaban berkeyakinan orang akan lebih mudah menerima dan memahami Al-Qur’an, ketimbang dengan bahasa-bahasa impor.
“Ini salah satu contoh betapa sangat strategisnya menggunakan bahasa lokal. Islam yang ramah dengan lokalitas, dapat dengan mudah dipahami oleh kita semua sebagai warga Nusantara,” terang Kaban.
Menurut Kaban, kekayaan dengan perbedaan bahasa daerah termasuk bahasa Melayu Jambi, merupakan sesuatu yang harus sama-sama kita jaga. “Ini akan menjadikan Al-Qur’an bisa mudah dipahami, khususnya oleh warga Jambi termasuk pecinta bahasa daerah,” pungkas Kaban. (Barjah/bas/sri)