Amalan Ringan Berpahala Besar (Edisi 1)

17 Apr 2023
Amalan Ringan Berpahala Besar (Edisi 1)
Ustaz/Dai

Jakarta (Balitbang Diklat)---Hal yang paling kita harapkan dalam urusan akhirat adalah sedikitnya amalan kita yang dapat memberatkan timbangan kebaikan kita di akhirat kelak. Allah memberikan banyak amal saleh yg ringan dikerjakan tapi berpahala besar, dan semuanya diajarkan melalui lisan mulia Rasulullah sebagai bentuk kasih sayang Allah. Tulisan ini akan dibuat beberapa edisi sesuai kategori amalnya.

1. Membaca 1 Huruf Al-Qur'an

عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم َحرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur'an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf" (HR Tirmizi 3158, hadis hasan). 

Jika kita ingin mendapat kebaikan yang semakin banyak dari Allah maka perbanyaklah membaca Al-Qur’an dan jangan pernah hitung-hitungan agar Allah tidak hitung-hitungan dengan kita.

2. Membaca Surah Al-Ihklas 3 Kali Seperti Khatam Qur'an

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لأَصْحَابِهِ أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ فِى لَيْلَةٍ . فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ وَقَالُوا أَيُّنَا يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اللَّهُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ ثُلُثُ الْقُرْآنِ

Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi saw. bersabda kepada para sahabatnya:

"Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu bila ia membaca sepertiga dari Al-Qur'an pada setiap malamnya?" dan ternyata para sahabat merasa kesulitan seraya berkata, "Siapakah di antara kami yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah?" Maka beliau pun bersabda: "Allahul wahid Asshomad (maksudnya surah Al-Ikhlash) nilainya adalah sepertiga Al-Qur'an" (HR Bukhari 5015, Muslim 1922).

Menurut para ulama, maksud sepertiga Al-Qur’an adalah karena Al-Qur’an terdiri dari akidah, syari'at, dan akhlak. Sementara surah Al-Ikhlas itu seluruhnya bicara tentang tauhid maka membacanya dianggap menyamai sepertiga Al-Qur’an karena mewakili salah satu tema besar dalam Al-Qur’an. 

3. Membaca Ayat Kursi Setelah Salat

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِي فِي دُبُرِ كُلِ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الْجَنَّةَ اِلَّا اَنْ يَمُوْتَ

Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu berkata, bersabda Nabi Muhammad saw.: "Barang siapa yang membaca ayatul Kursi setiap selesai salat fardhu, maka ia tidak akan terhalang masuk surga kecuali kematian" (HR An-Nasaai 9928, hadis sahih).

Ayat kursi merupakan ayat paling agung dalam Al-Qur’an karena seluruhnya bicara tentang sifat Allah yang Maha Agung dalam banyak kalimat yang saling melengkapi. Disebutkan bahwa tidak terhalang dari surga kecuali kematian menggambarkan betapa dekatnya dengan surga sehingga seolah-oleh setelah mati langsung masuk surga.

4. Menghafal 10 Ayat Pertama Surah Al-Kahfi

عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Dari Abu Darda', Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa hafal sepuluh ayat dari awal surah Al-Kahfi, maka ia akan terlindung dari fitnah Dajjal”. (HR Ahmad 21712, Muslim 1919, Abu Daud 4325, hadis sahih).

Fitnah dajjal adalah sangat membahayakan. Tapi itu semua tidak ada apa-apanya jika Allah yg melindungi kita. Maka menghafal 10 ayat pertama surah Al-Kahfi menjadi kebutuhan kita untuk mempermudah membacanya di semua waktu.

5. Memperbanyak Istighfar

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ

Dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka" (HR Ibnu Majah 3951, hasan sahih).

Begitu besarnya keutamaan mmbaca istighfar bahkan dalam Al-Qur’an pun disebutkan banyak keutamaannya. Insya Allâh kita bahas di tulisan-tulisan selanjutnya.

Ada banyak jenis istighfar. Istighfar paling agung dan paling utama adalah membaca sayyidul istighfar

شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُ - عَنِ النَّبِىِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ لك بِذَنْبِى ، فاغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu dari Nabi saw.: "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan:

" Allahumma Anta Rabbi Laa Ilaaha Illa Anta Khalaqtani Wa Ana 'Abduka Wa Ana 'Ala 'Ahdika Wa Wa'dika Mastatha'tu A'uudzu Bika Min Syarri Maa Shana'tu Abuu`U Laka Bini’matika ‘Alayya Wa Abuu`U Laka Bizanbi Faghfirli Fa Innahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta ".

(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu)."

Beliau bersabda: "Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga" (HR Ahmad 17111, Bukhari 6306, Abu Daud 5072, Nasai 7963, Ibnu Majah 4005, hadis sahih).

Ada juga istighfar anak untuk orang tua.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ

Dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, hamba itu kemudian berkata; 'Wahai Rabb, dari mana semua ini? Maka Allah berfirman; 'Dari istighfar anakmu' (HR Ahmad 10610, hadis sahih).

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya istighfar anak untuk orang tuanya, dan betapa pentingnya mendidik anak yang saleh.

6. Iman Sebesar Biji Sawi

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَفِى قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ

Dari Anas, Nabi bersabda: "Akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar gandum. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji jagung. Dan akan dikeluarkan dari neraka siapa yang mengatakan tidak ada tuhan kecuali Allah dan dalam hatinya ada kebaikan sebesar biji sawi" (HR Bukhari 44, hadis sahih).

Orang yang memiliki iman pasti masuk surga. Hanya saja jika kecil iman itu ditambah lagi maksiat yang belum sempat bertaubat atasnya menyebabkan pelakunya harus dihukum dulu di neraka.

Dalam keyakinan Islam semua orang dipastikan masuk surga jika sebelum mati mengucap LailaHa Illallaah.

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Dari Mu'adz bin Jabal, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) 'Laa Ilaaha Illallaah" maka ia akan masuk surga" (HR Ahmad 22034, Abu Daud 2709, hadis sahih).

Hal lain yg lahir dari iman adalah niat mati syahid dari hati yang jujur.

أَنَّ سَهْلَ بْنَ أَبِى أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- قَالَ مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ

Bahwa Sahl bin Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif telah menceritakan kepadanya dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi saw. bersabda: "Barangsiapa mengharapkan mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan mengangkatnya sampai ke derajat para syuhada meski ia meninggal dunia di atas tempat tidur" (HR Muslim 5039, Abu Daud 1522, Tirmizi 1754, hadis sahih).

Begitu pentingnya iman dan niat ikhlas.

7. Membaca Salawat 1 Kali, Allah Balas 10 Kali

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَقُولُ إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash bahwa dia mendengar Nabi saw. bersabda: "Apabila kalian mendengar muazin maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin, kemudian bersalawatlah untukku, karena seseorang yang bersalawat untukku dengan satu salawat, niscaya Allah akan bersalawat atasnya sepuluh kali. Mohonlah kepada Allah wasilah untukku, karena wasilah adalah kedudukan yang tinggi di surga, tidaklah layak tempat tersebut kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap aku hamba tersebut. Dan barangsiapa memintakan wasilah untukku, maka syafaat halal untuknya" (HR. Muslim 577).

Semoga kita semua mendapat syafaat dari Rasulullah.

8. Membaca Zikir Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil ‘Adzim

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رَضِىَ اللهُ عَنْهُ - قَالَ قَالَ النَّبِىُّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Nabi saw. bersabda: "Ada dua kalimat yang disukai Ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu "Subhaanallaah Wabihamdihii Subhanallaahil 'Azhiim" (HR Bukhari 7563, adis sahih)

Kalimat yang ringan ini perlu jadi wirid harian kita untuk memperberat amal saleh kita. Wallahu a'lam bisshowwab.

   

 

Penulis: Junaedi Putra
Editor: Sri Hendriani/Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI