Antusiasme Peserta Meningkat di Hari Kedua Konferensi Moderasi Beragama KMBAAA

21 Des 2023
Antusiasme Peserta Meningkat di Hari Kedua Konferensi Moderasi Beragama KMBAAA
Diskusi hari kedua moderasi beragama pada Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAA), di Bandung, Kamis (21/12/2023).

Bandung (Balitbang Diklat)---Memasuki hari kedua, ratusan peserta yang sebagian besar merupakan akademisi dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di sekitaran Kota Bandung, memadati pelaksanaan diskusi moderasi beragama pada Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika dan Amerika Latin (KMBAAA). Antusiasme peserta semakin terasa dengan kehadiran para pemakalah terpilih, yang mayoritas tokoh terkemuka dalam dunia akademis.

 

Kegiatan konferensi ini tidak hanya melibatkan akademisi, tetapi juga menarik perhatian peneliti dan masyarakat umum. Para peserta memaparkan makalah terpilih mereka dalam pertemuan akademisi yang memuncak pada sesi diskusi paralel. Dari 686 abstrak yang dikirim, sebanyak 60 makalah terpilih untuk dibahas secara mendalam.

 

Konferensi ini memberikan ruang luas bagi akademisi untuk memaparkan hasil penelitian terkait moderasi beragama. Diskusi paralel yang digelar merupakan bentuk perhatian Balitbang Diklat untuk mengakomodir berbagai kalangan, termasuk masyarakat, cendekiawan, praktisi, dan akademisi, agar mereka dapat menyampaikan pemikiran tentang kemanusiaan dan agama.

 

Desi Nuralim, mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, salah satu peserta konferensi, menyatakan bahwa ia mendapatkan informasi mengenai kegiatan ini dari rekan-rekannya dan kampusnya sendiri. Desi mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti seminar moderasi beragama karena pengalamannya saat studi S1, di mana ia mengikuti sekolah kepemimpinan dan moderasi beragama.

 

Menurut Desi, materi-materi yang dibahas dalam moderasi beragama memberikan langkah awal dalam menjalani kehidupan, terutama dalam aspek toleransi. "Kita diajarkan mengenai toleransi dan lain sebagainya. Informasi ini membuat saya ingin ikut serta dalam kegiatan ini karena dari para pemateri, saya mendapatkan wawasan baru dan kenalan relasi dengan sudut pandang yang berbeda," ungkap Desi di Bandung, Kamis (21/12/2023).

 

Para pemakalah konferensi ini berasal dari hasil penelitian moderasi beragama di berbagai wilayah. Hal ini membuka wawasan peserta terhadap dampak positif moderasi beragama. Desi menekankan pentingnya penyampaian pemahaman toleransi, terutama untuk masyarakat di wilayah pelosok, di mana moderasi beragama tidak hanya dimasukkan di kota-kota besar, tetapi juga dibutuhkan di wilayah-wilayah yang kurang toleran.

 

Konferensi KMBAAA di Bandung menjadi panggung bagi para pemikir dan peneliti untuk bersatu dalam menjelajahi aspek penting moderasi beragama, menciptakan jejaring baru, dan menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat. (Barjah/bas/sri)

 

 

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI