Apa Dukungan UIN Jakarta dalam Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi? Ini Penjelasannya!

11 Jul 2024
Apa Dukungan UIN Jakarta dalam Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi? Ini Penjelasannya!
Rektor UIN Jakarta Asep Saepudin Jahar saat menghadiri Pembahasan Penerjemahan Al-Qur'an Bahasa Betawi di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Jakarta (Balitbang Diklat)---Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar menyambut baik Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi. Dia meyakini bahwa budaya, tradisi, kebiasaan, dan khazanah Betawi banyak yang perlu dihidupkan.

 

“Pakaian, pencak silatnya, tradisi pernikahannya, atau makanannya perlu diungkap. Bahkan tata cara penyelesaian sengketa ala Betawi pun perlu digali,” katanya saat memberikan sambutan pada Pembahasan Penerjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

 

Asep mengusulkan agar diselenggarakan kontes budaya dan khazanah Betawi pada skala pertemuan internasional. “Kita perlu menghidupkan kembali budaya Betawi ini agar tidak hilang tergerus zaman,” ujarnya.

 

 

Lebih lanjut, Asep mengatakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berperan penting dalam mendorong terbitnya Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi. “Kampus memberikan dukungan melalui kontribusi dan kolaborasi para ahli di Pusat Studi Betawi UIN Jakarta,” ungkapnya.

 

 

Sebagai lembaga, UIN Jakarta dan Puslitbang LKKMO memiliki tanggung jawab untuk melestarikan bahasa dan budaya Betawi dalam konteks Al-Qur’an. Oleh karena itu, pihaknya sangat senang bisa berkontribusi aktif dalam menghadirkan Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi.

 

 

“Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi memiliki irisan-irisan bahasa serta budaya yang perlu dipahami anak muda. Bahkan generasi tua dapat memahami secara orisinal kandungan dan makna Al-Qur’an dalam konteks bahasa Betawi sebagai bahasa ibu,” pungkasnya.

 

 

Pada kesempatan tersebut, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Moh. Isom mengatakan penerjemahan itu berawal dari kesadaran tentang pentingnya mendekatkan masyarakat dengan Al-Qur’an

 

Isom berharap dengan adanya terjemahan A-Qur’an bahasa daerah dapat mendorong masyarakat untuk memahami kitab sucinya. “Selain itu, termotivasi untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

 

(diad/Sr)

 

 

 

 

Penulis: Dewi Indah Ayu D
Sumber: Puslitbang LKKMO
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI