aplikasi diklat berbasis TIK

27 Jun 2011
aplikasi diklat berbasis TIK

APLIKASI DIKLAT BERBASIS TIK UNTUK PENINGKATAN  HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LCD PROYEKTOR

Dermawati*

Abstract
Learning media is requirement tool which completely supporting learning process. It is one of  massage tranfering facility or information from teacher to  student. In the learning process  which is  conducting some education and training in Pusdiklat or  in other BDK, it is emphasized that learning media which science  and technology basis will effect to learning quality result. Based on siklus -1 and siklus -2 observation was found some items as follows : 1) There is  more improvement on student’s learning result than learning process without using learning media such as LCD projector. 2) Some student faster on understanding the matter which is pressented by the teacher, more than half  of student can  absorb the lesson well. 3) Some students already have the courage to ask and answer, and 4) teaching-learning activities have impressed active though still dominated by students who are good and runs good. Media use LCD projector is a strategy that enables implemented as a way to improve student learning outcomes and aim to do one of innovation in teaching and learning and it is an absolute requirement that must be done by a teacher and this should be articulated by the teachers especially those ve been following education and training. In addition to innovation, the use of this strategy is to increase the concentration of students in teaching and learning. Learning strategy use media LCD projector is one component of Contextual Teaching and Learning (CTL). This method can be applied to all subjects.

Keyword: Learning media , LCD, improvement.


I.    Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah suatu kegiatan belajar mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa. Guru memiliki tanggung jawab langsung dalam kemajuan belajar siswanya. Siswa akan belajar secara optimal jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan. Pembelajaran tersebut dapat dirancang melalui kegiatan-kegiatan berdasarkan standar kompetensi, pemilihan pendekatan pembelajaran, model-model pembelajaran serta pemilihan metode mengajar dan pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat membangkitkan minat belajar siswa. 
Pada umumnya siswa cenderung malas untuk mengikuti pelajaran dikarenakan cara penyajiannya yang membosankan. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya variasi dalam pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik untuk belajar atau dalam hal ini penggunaan media yang masih minim. 
Pembelajaran Sains khususnya Biologi menekankan pada mencari dan memahami alam secara sistematis. Untuk itu dalam pembelajarannya guru dituntut agar pelajaran Biologi menjadi bermakna. Pembelajaran yang bermakna dapat terwujud bila proses komunikasi tercipta dengan baik. Proses pembelajaran menampakan proses komunikasi dengan tujuan untuk menyampaikan pesan baik komunikasi verbal, visual atau gabungan keduanya. 
Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses komunikasi yang harus diwujudkan oleh guru dan siswa. Melalui proses komunikasi tersebut, pesan atau ajaran dapat diserap dan dihayati oleh orang lain (Rohani, 1997). Oleh karena itulah semua unsur yang menunjang proses komunikasi patut mendapat perhatian. Salah satu unsur tersebut adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Pemilihan media yang cocok dalam proses belajar mengajar akan meningkatkan mutu proses pembelajaran dan pada akhirnya akan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
Media pembelajaran merupakan alat yang diperlukan dan bersifat melengkapi demi keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sarana penyaluran pesan atau informasi dari guru ke siswa. Seiring dengan kemajuan teknologi kini terutama sekolah-sekolah di kota-kota besar mulai menggunakan LCD proyektor. Media tersebut dalam proses pembelajaran dapat membantu guru dalam penyampaian materi sehingga siswa lebih memahami proses dan tahapan-tahapan dalam materi yang diberikan. Media LCD proyektor itu sendiri memiliki ke!ebihan dimana guru dapat menyampaikan materi melalui Powerpoint dan document camera.
Pemanfaatan komputer sebagai peralatan pendukung dikenal sebagai Computer Assisted Instruction atau CAI (Arsyad, 2004). Penggunaan komputer dalam pengajaran dapat meningkatkan motivasi dan menyajikan informasi melalui stimuli visual dan audio (Hamalik 2003).
Demi menunjang tercapainya proses pembelajaran tersebut diharapkan guru mampu mengembangkan kreativitasnya dalam memilih metode dan memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah, dan dapat mengoperasikannya dengan baik media pembelajaran yang digunakannya. Dalam proses pembelajaran yang diadakan dalam diklat-dikalat yang dilaksanakan baik dipusdiklat maupun balai diklat keagamaan ditekankan bahwa pemakaian teknologi akan mempengaruhi kualitas hasil belajar.
Pemilihan metode mengajar  yang tepat akan membantu siswa dalam upaya memahami pelajaran khususnya Biologi, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tumbuhnya minat belajar pada siswa ditandai dengan tingginya nilai hasil belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian mengenai pengaruh penggunaan media LCD Proyektor terhadap hasil belajar Biologi siswa  di kelas XII IPA MAN Cikarang.

B. Perumusan Masalah
“Apakah penggunaan media LCD proyektor dapat meningkatkan hasil belajar  biologi pokok bahasan reproduksi sel pada siswa Madrasah Aliyah Negeri Cikarang?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memberikan impormasi dan penjelasan kepada guru-guru terutama guru Biologi, Pusdiklat dan BDK bahwa : 1) penggunaan media LCD proyektor lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar belajar siswa; 2) bagaimana dampak kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media LCD proyektor pada mata pelajaran biologi pokok bahasan reproduksi sel; 3) meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa; 4) meningkatkan kemampuan guru untuk lebih menguasai dalam Penerapan Teknologi Impormasi; 5) sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian yang sesuai dengan konteks penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

II.    Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini diadakan di Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi dengan subjek penelitian adalah kelas XII IPA tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 49 siswa. Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research. Jenis penelitian tindakan yang dilakukan untuk menghadapi berbagai masalah dan isu pendidikan (Wiriaatmadja, 2005). 
Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah peneli­tian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44).
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan diakhiri dengan postest. Setiap siklus terdiri dari : a) perencanaan (planning); b) tindakan (action); c) refleksi (reflektion); dan d) perencanaan tindakan berikutnya. Yang berperan sebagai observer dalam penelitian tindakan ini adalah guru biologi yang lain MAN Cikarang.

III.    Data Hasil Penelitian
Dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan beberapa prosedur pengumpulan data agar memperoleh data yang objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1.  Observasi
Pada umumnya, observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori, seperti yang dikemukakan oleh Karl Popper (Wiriatmadja, 2005)

2.  Wawancara
Wawancara dilakukan peneliti untuk memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XII IPA dan guru - guru kelas XII IPA Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi dan sekolah lainnya. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam tidak terstruktur agar memperoleh informasi sebanyak-banyak baik bersifat rahasia atau yang paling sensitif sekalipun serta memungkinkan peneliti mencatat semua respon afektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung (Bafadal, 1994).    

3.  Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil, atau hukum -hukum lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Zuriah, 2003).

A. Hasil Penelitian
Paparan data dalam pembahasan penelitian tindakan (Action Research) ini pada dasarnya menjabarkan tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar melalui pembelajaran menggunakan media LCD proyektor. 
Berikut ini akan peneliti jabarkan hasil penelitian tindakan berdasarkan siklus-siklus kegiatan, diantaranya:
1. Kegiatan Siklus 1
Setelah kegiatan belajar mengajar dalam serangkaian kegiatan penelitian dilaksanakan, selanjutnya peneliti akan memaparkan hasil kegiatan pembelajaran siswa kelas XII IPA semester II Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010, berkaitan dengan upaya peningkatan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor. Adapun secara rinci akan dipaparkan dari hasil observasi dan catatan peneliti tentang hasil prestasi belajar siswa kelas XII IPA semester II Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010, 
Berdasarkan data hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat didistribusikan data hasil belajar tersebut dalam kegiatan pada siklus I.    Data tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu setelah melakukan serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :
Tabel 1. Distribusi Hasil Evaluasi Belajar Secara Prosentase dari Siswa XII IPA semester II Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2009/2010 dalam Kegiatan Belajar Siklus I.


No    Nilai    Frekwensi    Frekwensi %    Kategori Prestasi
Belajar       
1    10    0    0 %    Sangat Baik       
2    9    3    7.50 %    Baik       
3    8    8    36.73 %    Cukup Baik       
4    7    15    30.61 %    Cukup       
5    6    10    20.41 %    Sedang       
6    5    3    6.12 %    Kurang       
49    100%         

Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam nilai belajar nilai 5 dengan frekuensi 3 dan prosentase 6.12 %, kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 10 dan prosentase 20.41 %, sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 15 dan prosentase 30.61 %, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 8 dan prosentase 36.73 %, nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 3 dengan prosentase 7.50 %, dan nilai sangat baik adalah 10 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%.
Berdasarkan pada kegiatan siklus 1 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Berlandaskan pada observasi pada siklus 1 ditemukan hal-hal sebagai berikut : 1) Terlihat ada peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya (tanpa menggunakan media LCD proyektor). 2) Beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru. 3) Beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan. 4) Kegiatan belajar mengajar sudah terkesan hidup dan berjalan, meskipun masih didominasi oleh siswa yang pandai.
Berdasarkan temuan tersebut (data hasil penelitian) peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan media LCD proyektor dalam aplikasinya terhadap peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam bidang biologi pokok bahasan reproduksi sel.
Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan penggunaan media LCD proyektor dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran ini ditindaklanjuti pada kegiatan siklus 2 (dua).



2.   Kegiatan siklus 2
Kegiatan pada siklus 2, pada dasarnya sama dengan apa yang dilakukan peneliti pada siklus 1, yaitu dilaksanakan selama dua kali pertemuan masing-masing pertemuan 2 X 40 menit. Adapun hasil dari kegiatan belajar mengajar pada siklus 2 secara rinci adalah sebagai berikut
Data tersebut didistribusikan berdasarkan perolehan hasil evaluasi belajar setiap individu selesai melakukan serangkaian kegiatan belajar dengan strategi pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut :
Tabe1 2. Distribusi  hasil evaluasi belajar siswa kelas XII IPA 1 semester I Madrasah Aliyah Negeri Cikarang kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010 dalam kegiatan belajar Siklus 2.


No    Nilai    Frekwensi    Frekwensi %    Kategori Prestasi
Belajar       
l    10    0    0 %    Sangat Baik       
2    9    8    16.33 %    Baik       
3    8    29    59.18 %    Cukup Baik       
4    7    12    24.49 %    Cukup       
5    6    0    0 %    Sedang       
6    5    0    0 %    Kurang       
Total :    49    100 %         

Dari frekuensi data tersebut diketahui kategori kurang dalam nilai belajar nilai 5 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0%, kategori nilai sedang adalah nilai 6 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0 %, sedangkan kategori hasil belajar cukup adalah nilai 7 dengan frekuensi 12 dan prosentase 24.49 %, nilai cukup baik adalah 8 dengan frekuensi 29 dan prosentase 59.18 %, nilai baik adalah 9 dengan frekuensi 8 dengan prosentase 16.33 %, dan nilai sangat baik adalah 10 dengan frekuensi 0 dan prosentase 0 %.
Berdasarkan pada kegiatan siklus 2 tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Berlandaskan pada observasi pada siklus 2 ditemukan hal-hal sebagai berikut : 1) Terlihat ada peningkatan hasil belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya (menggunakan metode secara tradisional) dan kegiatan belajar mengajar siklus 1. 2) Sudah lebih dari separoh siswa yang menerima pelajaran dengan hasil yang cukup baik. 3) Beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan. 4) Suasana belajar mengajar terkesan menyenangkan dan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor terus meningkatkan hasil belajar siswa dan itu terlihat dari hasil yang telah dipaparkan diatas (siklus 2).

3. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir mengenai apa saja yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Refleksi merupakan gambaran terhadap kegiatan atau pengetahuan yang baru saja diterima. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktisi dalam penelitian ini adalah dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut meliputi : 1) Analisis. 2) Sintesis. 3) Pemaknaan. 4) Penjelasan, dan. 5) Pengambilan kesimpulan data dan informasi yang dikumpulkan.
Berdasarkan paparan data diatas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini dapat direfleksikan sebagai berikut : 
a.    Strategi pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor mampu membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, sehingga hal itu berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan diikuti dengan meningkatnya hasil prestasi belajar secara optimal. 
b.    Strategi pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor berdampak positif terhadap upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas XII IPA semester II Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010 dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran biologi pokok bahasan reproduksi sel. 
c.    Karena penggunaan strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka otomatis penggunaan strategi pembelajaran ini, akan berdampak positif terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa. 
d.    strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor ini dapat diaplikasikan ke dalam kegiatan belajar mengajar semua bidang studi.  
e.    Namun yang dapat dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing-masing individu.

B. Pembahasan
Aplikasi strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar siswa kelas XII IPA  semester II Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010, ternyata menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini bidang biologi. Hasil tersebut dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar siswa dan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar siswa lebih konsentrasi, siswa lebih mudah memahami, siswa lebih berani dalam bertanya atau mengemukakan pendapat, siswa lebih bertanggung jawab, dan hal itu diikuti dengan hasil prestasi mereka lebih meningkat.
Dari hasil temuan diatas, hasil tersebut senada dengan apa yang dikemukakan oleh Mengutip Yunus (1942) dalam Hamalik (2005), lebih jauh dikatakan bahwa media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan dapat lebih menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama pemahamannya dibandingkan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya.
Pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor merupakan pembelajaran verbal-visual atau multi media. Winkel (1996) menyatakan bahwa belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal maka stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, menge­nali, mengingat kembali, dan menghubung-hubungkan fakta dan konsep. Di lain pihak, stimulus verbal mem­beri hasil belajar yang lebih apabila pembelajaran itu melibatkan ingatan yang berurut-urutan (sekuensial). Hal ini merupakan salah satu bukti dukungan atas konsep dual coding hypothesis (hipotesis koding ganda). Konsep itu mengatakan bahwa ada dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-simbol verbal kemudian menyimpannya dalam bentuk propo­sisi image, dan yang lainnya untuk mengolah image nonverbal yang kemudian disimpan dalam bentuk pro­posisi verbal.
Belajar dengan menggunakan indera ganda pan­dang dan dengar-berdasarkan konsep di atas akan memberikan keuntungan bagi siswa. Siswa akan belajar lebih banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang atau hanya dengan sti­mulus dengar. Para ahli memiliki pandangan yang se­arah mengenai hal itu. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. 
Berdasarkan pendapat diatas dan hasil belajar yang diperoleh dari penelitian ini, pembelajaran dengan menggunakan media LCD proyektor diatas, selain diharapkan dapat belajar lebih banyak juga bisa diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa yang dalam hal ini diwujudkan dalam sebuah nilai. Dalam penelitian tindakan ini, yang dimaksud dengan prestasi belajar ialah hasil belajar dalam bentuk angka atau nilai pada mata pelajaran biologi pokok bahasan reproduksi sel. Jika nilai yang mereka dapat semakin meningkat, maka hal itu menunjukkan hasil belajar mereka juga semakin meningkat.
Sehubungan dengan apa yang ditemukan diatas, penggunaan media LCD proyektor merupakan strategi yang memungkinkan untuk diimplementasikan sebagai satu cara dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan bertujuan untuk melakukan satu inovasi dalam proses belajar mengajar dan hal itu merupakan syarat mutlak yang harus dilakukan oleh seorang guru. Selain melakukan inovasi, penggunaan strategi ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi siswa dalam proses belajar mengajar. 
Guru perlu menyediakan kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya penambahan aspek keluwesan, keaslian, dan kuantitas dari potensi yang dimiliki siswa. Maka dalam penelitian tindakan ini, strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor merupakan satu usaha yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pada pembahasan kegiatan penelitian tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa kesimpulan yang ingin peneliti paparkan, antara lain :
1.    Strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan menggunakan media LCD proyektor pada mata pelajaran biologi pokok bahasan reproduksi sel pada kelas XII IPA Madrasah Aliyah Negeri Cikarang Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2009/2010 diupayakan dapat meningkatkan hasil belajar dan diikuti dengan meningkatnya prestasi hasil belajar, kreativitas, dan siswa dapat lebih banyak memahami materi belajar.
2.    Strategi pembelajaran menggunakan media LCD proyektor merupakan salah satu komponen Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode ini dapat diaplikasikan pada semua mata pelajaran.

v    Penulis adalah widyaiswara madya pada Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad A. 2004. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Bafadal, I. 1994. Poses Perubahan di Sekolah. Disertasi tidak dipublikasikan. Program pascasarjana IKIP Malang
Hamalik O. 2003. Proses Belajar Mengajar,.  Bumi Aksara. Jakarta. 
Hopkins,D.(1993). A Teachers Guide to Clasroom Research. 2"d.edition.
Rohani A. 1997. Media Instruksional Edukatif. PT Rineka Cipta. Jakarta
Wiriaatmadja. R. 2005. Metode Penelitian Kelas. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Winkel, WS. 1996. Psikologi Pengajaran. Gramedia. Jakarta. 
Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Bidang Pendidikan dan Sosial, edisi pertama, Media Publishing, Malang
 

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI