ASN Kemenag Cerdas Literasi Digital

19 Okt 2021
ASN Kemenag Cerdas Literasi Digital
Foto: Irmansyah

Jakarta (19 Oktober 2021). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menggelar kegiatan peningkatan kualitas layanan perpustakaan dalam bentuk Bimbingan Teknis Penelusuran Referensi Digital. Acara yang digelar pada Selasa, 19 Oktober 2021 di Hotel Arya Duta Jakarta, dihadiri oleh peserta secara luring dan daring. Mereka berasal dari berbagai fungsional yang ada di lingkungan Badan Litbang dan Diklat dintaranya pustakawan, arsiparis, peneliti, dan undangan dari kementerian/lembaga lainnya.

Perpustakaan mempunyai fungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Hal ini selaras dengan tujuan perpustakaan yaitu memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan sehingga mampu mencerdaskan dan menyejahterakan kehidupan bangsa.

Untuk mewujudkan fungsi tersebut, perpustakaan terus menggalakkan layanannya, salah satunya adalah layanan terkait penelusuran referensi digital. Layanan ini dilakukan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Selain itu juga, perpustakaan melakukan pendampingan kepada para pemustaka agar memiliki kecakapan dalam memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya.

Pendampingan tersebut dilakukan perpustakaan  diantaranya dengan mengadakan  bimbingan teknis kepada para pemustaka dan pegawai Kemenag secara umum. Harapannya melalui kegiatan ini, mereka memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan sumber-sumber referensi digital untuk memenuhi dan menunjang pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini juga, diharapkan menjadi bekal kepada pegawai untuk mampu mancari atau menelusur sumber berita yang baik dan sehat secara efektif dan efisien.

Dalam pengarahannya, Sekretaris Balitbang Diklat Muharam Marzuki menekankan bahwa kegiatan ini penting sebagai upaya penguatan pengelolan layanan perpustakaan dan digitalisasi koleksi untuk kepentingan pengetahuan bagi masyarakat dan peneliti. Digitalisasi informasi merupakan kebutuhan masyarakat dalam memperkaya pengetahun dalam bentuk yang sesuai dengan perkembangan zaman.

“Perpustakaan Kemenag harus dapat mendukung fungsi pengetahuan layanan Kemenag dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Berbagai pelatihan strategi penelusuran informasi yang dikelola dengan profesional dan kecepatan dalam memberikan layanan kepada pengguna merupakan langkah untuk memperkuat perannya sebagai jantung lembaga. Degan demikian ASN Kemenag cerdas literasi digital dapat terwujud,” jelas Muharam.

Dinamika organisasi dengan realokasi pejabat eselon III dan IV di Kemenag menjadi pejabat fungsional tentu membutuhkan daya dukung termasuk penyediaan sumber-sumber referensi digital yang mampu menunjang aktivitas pekerjaan dan karir profesionalnya. Selain itu, Kemenag merupakan lembaga pemerintah yang menangani banyak urusan yang terkait langsung dengan kehidupan masyarakat mulai dari urusan pendidikan, ibadah, hingga urusan lahir, menikah, dan meninggal.

Karena itu beragam persoalan yang timbul dan memerlukan penangann yang tepat membutuhkan kekayaan referensi sebagai bahan mengambil keputusan dan kebijakan. Di sinilah perpustakaan memberikan kecakapan dan bekal yang memadai bagi ASN Kemenag dalam menelusur sumber-sumber informasi dan referensi digital yang penting sebagai rujukan.

Dalam acara ini, dua narasumber yang kompeten di bidangnya berbagi pengetahuan. Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemkominfo Hasyim Gautama memaparkan berbagai hal terkait strategi penelusuran informasi. Hasyim menekankan luasnya jaringan internet dengan adanya big data, mengharuskan masyarakat memiliki kecakapan literasi digital sehingga bijak menggunakannya. Masyarakat harus bisa membedakan ruang privat dan ruang publik terutama dalam menggunakan atau men-share informasi dan data-data pribadi ke jejaring internet atau media sosial.

Selain sebagai pusat data nasional, Kemkominfo menyediakan berbagai pelatihan dan program sebagai upaya membangun SDM yang literate digital, khususnya dalam era revolusi industri 4.0 bahkan 5.0. Program tersebut diantaranya Advance Digital Skill sebagai user, Intermediate Digital Skill sebagai developer, dan Basic Digital Skill yang dapat diakses informasinya pada laman www.balitbang.kominfo.go.id.

Sementara itu, narasumber dari Perpustakaan Nasional Ayu Kartika Putri menjelaskan mengenai pemanfaatan layanan referensi di perpustakaan. Layanan ini mencakup penelusuran referensi digital yang dapat diakses secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia. Layanan ini diantaranya e-resources, Ipusnas, Indonesia One Search (IOS), koleksi buku langka, dan layanan tanya pustakawan. Semua layanan ini dilakukan secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Pada sesi ini, Sesban mengimbau agar Perpustakaan Nasional lebih aktif menjemput bola bukan hanya menerima koleksi. Selain itu, perpustakaan harus dapat menagih seluruh hasil-hasil penelitian di kementerian/lembaga yang dibiayai negara agar terhimpun dan dapat diakses oleh masyarakat. “Jika perlu saya akan membuka lebar adanya kerjasama atau MoU untuk penghimpunan koleksi dan hasil penelitian Kemenag di Perpustakaan Nasional baik secara fisik maupun digital,” pinta Muharam  pada sesi tanya jawab. Tentu saja, jika ini dapat dilakukan maka Perpustakaan Nasional telah menjadi pusat dan rujukan berbagai kajian dan pengembangan yang juga dihasilkan oleh kementerian/lembaga lainnya.[]

HAR/diad

 

 

 

 

Penulis: Hariyah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI