ASN Kemenag Menuju “Habit” Menulis

18 Okt 2021
ASN Kemenag Menuju “Habit” Menulis
Foto: Irmansyah

Jakarta (18 Oktober 2021). Badan Litbang dan Diklat (Balitbang Diklat) Kementerian Agama menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Menulis Ilmiah dan Populer. Acara yang dihelat pada Senin, 18 Oktober 2021 di Hotel Le Meridien Jakarta, dihadiri oleh peserta secara luring dan daring. Mereka berasal dari berbagai fungsional yang ada di lingkungan Balitbang Diklat yakni pustakawan, arsiparis, peneliti, dan undangan dari kementerian/lembaga lainnya.

Kemampuan menulis ASN Kemenag perlu ditingkatkan dalam menunjang pekerjaannya. Kegiatan penelitian, pengkajian, dan aktivitas lain yang bermanfaat perlu ditulis dan disampaikan kepada masyarakat. Selama ini banyak pegawai dengan jabatan struktural sangat sibuk dengan pekerjaan yang bersifat murni administratif. Kini, sejak mereka berpindah ke jabatan fungsional, maka kemampuan administratif tersebut beralih salah satunya melalui aktivitas menulis.  Menulis perlu dipupuk menjadi habit atau kebiasaan yang terus ditekuni sehingga menjadi aktivitas yang menarik, merangsang inovasi, dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Dahulu kita otomatis naik pangkat selama empat tahun, tetapi sekarang sejak menjadi fungsional tidak bisa lagi otomatis. Kita harus mengumpulkan angka kredit. Jika kita malas, nggak bisa naik pangkat,” kata Sekretaris Balitbang Diklat, Muharam Marzuki dalam pengarahan acara.

Lebih lanjut, Muharam menyampaikan kegiatan menulis itu harus berlandaskan nilai-nilai keagamaan, terlebih kita di Kementerian Agama. Aktivitas menulis harus menunjang visi-misi dan tugas Kementerian Agama. Ada nilai-nilai agama yang tidak boleh dilepas, nilai-nilai yang menjadi landasan atau background dalam kegiatan kepenulisan.

"Kita punya nilai lima budaya Kementerian Agama yang menjiwai aktivitas kerja di Kementerian Agama termasuk juga dalam aktivitas menulis. Secara khusus nilai-nilai itu  bisa dirangkum menjadi empat hal yakni: 1) menulis mengandung nilai kebenaran, 2) menulis dengan penuh tanggung jawab (responsibility), 3) menulis berlandaskan pada hasil (result based management), dan 4) menulis dijiwai dengan semangat kecerdasan dan kebijaksanaan (wisdom).”

Menulis dengan landasan nilai-nilai kebenaran adalah menulis yang tidak asal-asalan dan tidak ngaco. Menulis hendaknya memuat apa yang kita kerjakan dengan benar. Menulis dengan rasa tanggung jawab adalah menulis yang diemban oleh seseorang yang memegang amanah dengan baik. Jika amanah dalam pekerjaannya makan tulisan yang dihasilkannya pun akan mencerminkan semangat amanah dan tanggung jawab.

Menulis yang dilandasi dengan hasil adalah menulis yang diharapkan memberikan hasil kepada pengetahuan dan bermanfaat bagi masyarakat. Menulis adalah bagian dari aktivitas tabligh atau menyampaikan sesuatu kepada khalayak dengan baik. Menulis yang disertai kecerdasan dan wisdom atau bil hikmah adalah menulis dengan kata-kata yang sopan, santun, penuh kebijaksanaan, saling menghargai, saling menghormati, dan tidak berburuk sangka dalam menulis.

“Informasi atau tulisan yang bersifat hoax misalnya, adalah cerminan tulisan yang mengandung kebohongan dan tentu saja tidak berisi kebenaran sebagai nilai agama. Tulisan yang mengatasnamakan agama tetapi untuk kebohongan atau kebohongan yang mengatasnamakan agama bukanlah tulisan yang baik. ASN di Kemenag harus selalu cek dan ricek, bebaskan tulisan dari kebohongan.  Maka lima budaya kerja tadi akan seiring sejalan dengan nilai-nilai sidiq, amanah, tabligh, dan sesuai dengan rules atau aturan yang berlaku. Bekerjalah secara cerdas dan arif bijaksana,” jelas Muharram di akhir sambutannya.

Pada acara ini dua narasumber yang kompeten di bidangnya berbagi pengetahuan dengan para peserta. Cahyo Trianggoro dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menyampaikan mengenai tulisan ilmiah dan Ilham Khoiri dari Kompas menyampaikan mengenai penulisan popular.

Cahyo memaparkan bahasan mengenai manfaat menulis yakni sebagai pengembangan karir (salah satu penilaian kinerja), manfaat profesional (rekam jejak kepakaran), dan manfaat organisasi (prestise lembaga). Jika dilihat dari jenis karya tulis ilmiah maka terbagi menjadi artikel jurnal, tesis, disertasi, dan book chapter.

Terkait struktur penulisan, karya tulis ilmiah meliputi pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan daftar pustaka. Sementara itu,  bagaimana memulai penulisan? Cahyo menyampaikan bahwa menulis dimulai dari ide (masalah/fenomena yang ada di sekitar), riset (kumpulkan data dari permasalahan), mulai penulisan (mulai dari satu paragraf atau dari latar belakangnya) dan pilih media publikasi.

Sementara itu Ilham menyampaikan bahasan mengenai jenis-jenis tulisan, yaitu hard news (berita), soft news (berita ringan), features (berita yang bercerita), tajuk, kolom, opini. Ilham menjelaskan bahwa cara kita bertutur pada tulisan bisa kita pelajari dari bacaan-bacaan yang ada. Bisa juga melalui menonton film.

”Biasanya yang saya lakukan adalah menulis sambil mendengarkan musik. Jika sedang macet untuk menulis, ada suatu tips kita bisa melakukan rekaman pembicaraan agar rekaman tersebut bisa kita dengarkan lagi dan disusun menjadi suatu tulisan. Mood untuk menulis itu tidak ada, itu hanya mitos. Mood itu karena kita sendiri yang menciptakan. Dan, kalau mau menulis kita harus meyakinkan pada diri sendiri bahwa kita bisa menulis. Jadi resep menulis ya harus menulis,” papar Ilham saat berbagi pengalaman menulis.

Secara umum Ilham menjelaskan bahwa tulisan hendaknya menawarkan gagasan terhadap suatu masalah, tulisan hendaknya memberikan topik aktual dan sajikan argumentasinya, hindari istilah yang terlalu teknis agar publik yang awam bisa mengerti dan menerima tulisan tersebut, dan penulis harus memiliki sifat rendah hati agar tulisan kita tidak menghakimi dan tidak menggurui ataupun menganggap orang lain tidak tahu.

Satu hal yang perlu diingat untuk semua jenis tulisan bahwa kita harus menghindari plagiat. Plagiat adalah tindakan yang sangat fatal dan tidak beretika dalam dunia tulis menulis. []

HAR/diad

Penulis: Hariyah
Editor: Dewindah
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI