Balai Litbang Agama Jakarta Tandatangani MoU Kerjasama Penelitian dengan Enam Lembaga
Bogor (27 November 2019). Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) Nurudin menandatangani Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) tentang kerjasama penelitian dengan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia NU (Lakpesdam NU) dan Indonesia Institut for Society Empowerment (INSEP). Penandatangan MoU ini juga disaksikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Abdurrahman Mas’ud di Bogor, Kamis (27/11).
Menurut Nurudin, tujuan kerjasama ini adalah mengolaborasi dalam hal mengakselerasi tercapainya tujuan dari program dan kegiatan di BLAJ. Termasuk mengakses lembaga-lembaga mitra BLAJ yang selama ini konsen pada aspek penelitian dan pengembangan yang sesuai dengan tugas dan fungsi kelitbangan BLAJ.
“Kerjasama ini tentunya akan meningkatkan kualitas produk penelitian BLAJ. Termasuk pendampingan terhadap kegiatan-kegiatan prioritas oleh mitra strategis kita,” ujar Nurudin.
Ia pun mengatakan bahwa ini termasuk upaya BLAJ agar kualitas produk penelitian lebih baik, sekaligus memberikan kesempatan peningkatan kapasitas para peneliti, baik kegiatan yang dilakukan internal maupun yang di lakukan lembaga mitra,” ujar Nurudin usai menandatangani nota kesepahaman disela-sela kegiatan Seminar Pendidikan Agama dan Keagamaan di Hotel Lor In, Bogor.
Nurudin juga mengatakan nantinya ada enam lembaga yang akan bekerja sama dengan BLAJ dalam penelitian. Lembaga tersebut yaitu perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat bidang pendidikan dan kehidupan keagamaan, serta lembaga publikasi.
Sementara itu ketua INSEP Ahmad Syafi’i Mufid mengatakan kerjasama ini merupakan sebuah tanggung jawab untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
“Kerjasama BLAJ dengan INSEP ini saya kira sebuah tanggung jawab yang bersifat positif. INSEP berharapan bahwa hasil penelitian bisa memberikan manfaat pada masyarakat luas,” ujar Ahmad.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Ahmad mengatakan itu perlu dilakukan penelitian yang berkesinambungan. “Penelitian unggul memang harus ada kolaborasi. Dengan kerjasama diseminasinya bisa akan lebih kuat,” tutup pendiri INSEP ini.[]
Teks/foto: Aris W Nuraharjo
Editor: diad