Balitbang Diklat Gelar Bedah Buku Praktik Ekonomi dan Keuangan Syariah oleh Kerajaan Islam di Indonesia
Jakarta (23 Maret 2021). Badan Litbang dan Diklat (Balitbangdiklat) Kementerian Agama menggelar acara bedah buku “Praktik Ekonomi dan Keuangan Syariah oleh Kerajaan Islam di Indonesia”. Acara dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting dan live melalui kanal Youtube Perpustakaan Kementerian Agama RI. Bedah buku menghadirkan narasumber ahli yaitu Dr. Ali Sakti, M.Ec., penulis buku, dan Prof. Amelia Fauzia, Ph.D., dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bedah buku ini sangat diminati peserta dari kalangan akademisi seluruh Indonesia dan aktif dalam sesi tanya jawab.
Sekretaris Badan Litbang dan Diklat, M. Isom, pada pembukaan acara menyampaikan beberapa hal menarik. “Bedah buku merupakan tradisi baik yang selalu dilakukan perpustakaan terutama pada setiap kemunculan buku baru yang memiliki pengaruh bagus. Kemunculan buku ini seiring dengan menggeliatnya ekonomi Islam di negara kita sehingga menemukan momentum sangat pas. Salah satunya dengan disatukannya bank-bank syariah menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) yang cukup besar. Melalui buku ini, kita bisa berkaca pada praktek-praktek ekonomi di masa lalu dan mengimplementasikannya di masa kini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Isom menyampaikan ucapan terima kasih kepada penulis yang turut hadir dan berbagi ilmu. Harapannya semoga acara berjalan lancar, memberikan kritik konstruktif dan masukan sebagai dinamika keilmuan yang perlu dihidupkan.
Tema bedah buku sangat dekat dengan kajian pada Puslitbang LKKMO (Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi) mengenai lektur dan khazanah keagamaan. Buku ini banyak berbicara tentang manuskrip dan peninggalan kerajaan Islam Nusantara. Buku ini berhasil menggambarkan dengan jelas transformasi ekonomi Islam yang inklusif dan ini sejalan dengan tema utama Kementerian Agama yakni Moderasi Beragama.
Buku yang di-launching pada 3 November 2020 lalu ini memiliki ketebalan sekitar 600 halaman dan kaya akan referensi dari berbagai hasil wawancara mendalam. Dari 47 narasumber yang diwawancarai, 18 orang di antaranya berasal dari Kementerian Agama, termasuk Prof. Oman Fathurrahman, Prof . Amelia Fauzia, dan Dr. Nurman Kholis, peneliti Puslitbang LKKMO.
Bedah buku menjadi kegiatan yang ikut mempromosikan hasil-hasil kajian dari Puslitbang khususnya Puslitbang LKKMO. Buku-bukunya menjadi sumber rujukan oleh peneliti dari Bank Indonesia yang menggagas buku ini yaitu Simboer Tjahaya Studi tentang Pergumulan Hukum Islam dan Hukum adat dalam Kesultanan Palembang Darusslam (2011) dan Sejarah Sosial Kesultanan Melayu Delhi (2011).
Bedah buku ini menjadi motivasi bagi para peneliti untuk menghasilkan penelitian dan karya-karya yang lebih baik lagi. Karena karya-karya tersebut menjadi bahan rujukan/referensi bagi masyarakat luas. Selain itu, ekonomi syariah juga perlu disampaikan kepada masyarakat luas sebagai bagian dari gerakan literasi ekonomi yang menjadi bagian dari kecakapan hidup masyarakat. (HAR/bas)
Foto: googel.com