Balitbang Diklat Kembali Gelar Academic Writing untuk para Peneliti dan WI
Yogyakarta (1 April 2021). Sekretariat Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama kembali menggelar Peningkatan Kompetensi Penulisan Akademik (Academic Writing) untuk para peneliti dan widyaiswara (WI). Kegiatan ini dalam rangka mendorong dua jabatan fungsional tertentu (JFT) di lingkungan Balitbang Diklat Kemenag untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah.
“Peningkatan kemampuan menulis ilmiah sangat penting bagi para peneliti dan WI,” kata sekretaris panitia, Fachrudin, usai pembukaan kegiatan di Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta, Rabu (31/03/2021).
Untuk tahun ini, acara digelar dalam tiga sesi. Pertama, awal Maret yang diikuti 25 peserta. Kedua, akhir Maret hingga awal April. “Nah, ketiga nanti diadakan sekitar bulan Juni atau Juli,” tuturnya.
Menurut Fachrudin, peningkatan kompetensi literasi ilmiah ini ditujukan kepada WI golongan IV/c yang sedang mempersiapkan orasi ilmiah sebagai gerbang akhir menuju WI ahli utama. “Begitu juga untuk para peneliti bila selama ini publikasi mereka banyak berkonteks regional maka diharapkan mulai take off menuju global ,” paparnya.
Koordinator Bagian Organisasi, Kepegawaian, dan Hukum OKH (OKH) Sekretariat Badan Litbang dan Diklat, Asroi di sela acara menambahkan bahwa acara ini diadakan kembali sebagai bentuk komitmen Sekretariat Balitbang Diklat kepada para WI dan peneliti.
“Ini merupakan wujud afirmasi pimpinan yang meminta acara serperti ini diadakan kembali. Ini tahun ketiga sejak digelar pada 2019,” ungkap Ibnu Asroi.
Tahun 2020 lalu, lanjut dia, Sesban dalam penutupan acara menegaskan bahwa kebijakan pengembangan jabatan fungsional peneliti dan widyaiswara Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ini perlu diagendakan dan dijadwalkan tetap setiap tahun.
Profesor Riset dan WI Utama
Menurut pria asal Cirebon ini, academic writing sangat membantu kecakapan peneliti dan widyaiswara Badan Litbang Diklat dalam menulis ilmiah. Output kegiatan tersebut antara lain mengantarkan ke gerbang profesor riset untuk peneliti, dan menjadi widyaiswara ahli utama untuk WI.
“Academic writing ini dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis sehingga bisa melahirkan tulisan di jurnal, bukan hanya bertaraf nasional, namun juga berkelas internasional," terang doktor jebolan UPI ini.
Agenda ini, lanjut Asroi, menjadikan peserta menjadi lebih cepat memahami cara menulis ilmiah karena diberikan trik-trik mudah untuk menyelesaikan artikel dalam waktu singkat.
"Peserta juga ditunjukkan alamat-alamat jurnal referensial untuk menulis. Trik-trik jitu mendapatkan judul tulisan yang menarik juga diajarkan narasumber kita yang sangat profesional dan kompeten, yaitu Prof Irwan Abdullah, Guru Besar UGM," ujar alumnus Pesantren Daaruttauhid Arjawinangun Cirebon ini bangga.
Menurut Qurrota A’yuni, salah seorang panitia, para peserta Academic Writing sesi kedua yakni, Nurul Qolbi Izazy (Puslitbang Penda), Fauziah Khoiriyani (Puslitbang LKKMO), Mulyadi Idris (BDK Aceh), Luthfi Maulana Nasution (BDK Medan), Khurnia Eva Nilasari (BDK Padang), Elsy Zuriyani (BDK Palembang), Syaifullah (BDK Banjarmasin).
“Kemudian, Enny Sudaryanti (BDK Denpasar), H Wanhar (BDK Makassar), Dewi Sri Indriaty (BDK Manado), Hj Atiyah Suharti (BDK Bandung), Widya Safitri (BLA Jakarta), dan AM Saifullah Aldeia (BLA Makassar), Juhansar (Universitas Teknologi Yogyakarta), M. Alkaf (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta),” kata Ayun.
Peningkatan Kompetensi Penulisan Akademik (Academic Writing) yang diikuti para widyaiswara dari sejumlah Balai Diklat Keagamaan (BDK) di lingkungan Badan Litbang Diklat Kemenag ini dijadwalkan Rabu-Sabtu, 31 Maret-03 April 2021.[]
Ova/diad