Bangun Si-Jawarba, Puslitbang LKKMO Dukung Penyelamatan Warisan Keagamaan Nusantara

4 Sep 2024
Bangun Si-Jawarba, Puslitbang LKKMO Dukung Penyelamatan Warisan Keagamaan Nusantara
Kapuslitbang LKKMO Moh. Isom menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan pada Sosialisasi Sistem Integrasi Digitalisasi Manuskrip Agama dan Keagamaan Nusantara (Si-Jawarba) di Yogyakarta, Rabu (4/9/2024).

Yogyakarta (Balitbang Diklat)---Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Prof. Moh. Isom menegaskan bahwa Sistem Digitalisasi Manuskrip Agama dan Keagamaan Nusantara (Si-Jawarba) yang dikembangkan Puslitbang LKKMO perlu diintegrasikan dan dikolaborasikan antar lembaga.

 

“Puslitbang LKKMO tergerak untuk merangkul berbagai pihak guna menyelamatkan naskah kuno keagamaan, mengingat kondisi saat ini Indonesia mengalami darurat manuskrip. Oleh karena itu, kami melakukan langkah-langkah pelestarian naskah kuno, khususnya manuskrip keagamaan,” katanya di Yogyakarta, Rabu (4/9/2024).

 

Kapus Isom menyampaikan hal tersebut saat memberikan arahan pada Sosialisasi Sistem Integrasi Digitalisasi Manuskrip Agama dan Keagamaan Nusantara (Si-Jawarba). Kegiatan menghadirkan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Machasin sebagai narasumber, serta mengundang para peserta dari universitas yang sama.

 

Isom berpendapat, kolaborasi merupakan hal niscaya untuk menggali, merekontekstualisasi substansi yang terdapat dalam manuskrip. Harapannya dapat terwujud ekosistem konservasi dan digitalisasi yang terpadu.

 

Berbagai tantangan dihadapi dalam mengkonservasi naskah kuno, salah satunya kolaborasi berbagai kementerian/lembaga yaitu ANRI, Perpusnas, BRIN, dan Kemendikbud Ristek. Ini perlu penyatuan sistem informasi agar bisa terintegrasi dan terakses dengan mudah.

 

“Kami ingin ada kesadaran bersama yaitu mengubah paradigma untuk menjaga keilmuan, peradaban, dan kebudayaan yang dilakukan secara kolaboratif. Sebab, selain infrastruktur, Indonesia juga perlu membangun ilmu dan peradaban agar tidak punah,” ucapnya.

 

Menurut Isom, pihaknya telah berupaya mengumpulkan dan menyatukan seluruh manuskrip keagamaan yang tersebar di seluruh Balai Litbang Agama, sehingga terpusat dan mudah diakses. Total manuskrip yang terkumpul sekitar 3000, terunggah di aplikasi Sistem Informasi Jaga Warisan Bangsa (Si-Jawarba) berjumlah 542 naskah, dan yang terpublikasikan ada 338.

 

“Ke depan Si-Jawarba diharapkan dapat terintegrasi melalui penyatuan metadata dengan seluruh K/L terkait yang menjadi warisan dan kekuatan diplomasi kebudayaan di Indonesia,” ujarnya.

 

Terakhir, Isom berharap akan ada pembinaan dan pemanfaatan keberlanjutan nilai-nilai atau konten yang ada di dalam manuskrip. “Nilai-nilai yang terdapat di dalam manuskrip keagamaan perlu dilestarikan sehingga manfaatnya dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya,” tutupnya.

 

Hadir pada kesempatan tersebut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof. Machasin, Kepala Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (AUK) UIN Sunan Kalijaga Ali Shodiq, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga (AAKK) Sunarini, Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Labibah, dan peserta dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, serta Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.

 

(Dewi Indah Ayu)

Penulis: Dewi Indah Ayu D.
Sumber: Puslitbang LKKMO
Editor: Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI