Jakarta  (18 Februari 2016). Setiap pegawai harus memiliki profesionalitas, demikian ditegaskan Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abd. Rahman Mas’ud, Kamis (18/2). Pernyataan disampaikan saat membuka kegiatan "Capacity Building Peningkatan SDM” yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya, Kamis (18/2). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dengan aktivitas character and teambuilding.

Dalam sambutannya, Mas’ud menyatakan bahwa profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya. Profesionalisme merupakan komitmen para pegawai suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus. Adapun profesionalitas adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh pegawai. "Profesionalitas melekat pada masing-masing kita. Kualitas kita sangat ditentukan oleh profesionalitas kita. Saya yakin kalau kita bekerja profesional, maka pekerjaan apapun akan dapat kita kerjakan dengan baik," ujarnya.
 

Selanjutnya Mas’ud menjelaskan bahwa dalam Islam seorang Muslim harus belajar dari lahir hingga meninggal nanti untuk mengembangkan diri. Hal ini merupakan salah satu ciri profesionalitas. “Profesionalitas yang harus diwujudkan yaitu, bekerja dengan tertib, well-prepared, well-planned, teratur, mengantisipasi kemungkinan lain yang akan terjadi, dan tidak bersifat dadakan sehingga 5 Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama dapat terwujud,” paparnya.

Acuan dalam bekerja secara profesional salah satunya terdapat pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,pasal 70 yang berisi “Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing”. Hal ini yang menjadi acuan BDK Surabaya untuk melaksanakan kegiatan "Capacity BuildingPeningkatan SDM”.

“Kita harus menyukuri atas apa yang sudah dicapai dengan cara bekerja keras dan mengapresiasi pekerjaan,” harap Mas’ud diakhir sambutannya.[]

diad/vics/diad