BEDAH BUKU SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN PROSES PENGAJARAN
Ciputat (20 Maret 2017). Dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengembangan profesi widyaiswara dan tenaga kependidikan, terutama pengawas madrasah atau pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah, Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan memulai serangkaian kegiatan seminar bedah buku. Seminar kali ini buku yang dibedah berjudul: “Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses Pengajaran” karya Prof. Pupuh Fathurrohman dan Dr. AA Suryana, MM., bertempat di Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Ciputat (20/3). Mengapa bedah buku kepengawasan didahulukan? Kepala Bidang Program dan Penjaminan Mutu, Dr. H. Aep Syaifudin, dalam pengantarnya mengungkapkan, sementara ini perhatian publik terhadap pengawas madrasah/pengawas PAI pada sekolah belum gencar dan optimal seperti perhatian terhadap guru; sehingga tidak jarang informasi pendidikan lebih dulu diberikan kepada kepala madrasah dan guru ketimbang pengawas. Selain itu, buku referensi tentang kepengawasan tidak banyak ditulis oleh praktisi pendidikan, sehingga kami menganggap pengawas perlu mendapat perhatian pertama dalam kegiatan seminar bedah buku ini.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Dr. H. Mahsusi, MM., mengutarakan budaya ilmiah dengan penyelenggaraan bedah buku ini harus terus digalakkan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pengembangan profesi widyaiswara dan tenaga kependidikan lainnya, seperti pengawas madrasah/pengawas PAI pada sekolah.
Lebih lanjut, Mahsusi, mengungkapkan, “kedepan bedah buku tidak hanya membedah buku-buku akan tetapi membedah naskah-naskah karya widyaiswara yang akan diterbitkan pada jurnal dan regulasi tentang kediklatan, agar antara lembaga Pusdiklat dengan Balai Diklat Keagamaan ada kesamaan pendapat dalam mengusung regulasi yang ada. Selain itu, Mahsusi mengajak semua jajarannya agar menjadikan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan prestisius, dengan terus maju meningkatkan prestasi dan kinerjanya.
Bedah buku kepengawasan yang dimotori Dr. Hj. Hindun Anwar, M.Pd., Dra. Dermawati, M.Si., dan Dr. Monica memang tidak dihadiri oleh penulisnya, namun bedah buku kali ini mendatangkan narasumber yang ahli di bidang kepengawasan yaitu praktisi pengawas/Ketua Pokjawas Prov. DKI Jakarta Dr. H. Idrus Alwi, M.Pd., dan Dr. H. Ganjar, M.Pd. yang juga Ketua Pokjawas Prov. Jawa Barat. Keduanya didampingi oleh moderator yang juga pengawas yaitu, Dr. Rahmad dan Dr. Girmono.
Buku “Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses Pengajaran” karya Prof. Pupuh dan Dr. AA terdiri dari 6 (enam) bab, cukup banyak berisi informasi tentang administrasi dan kepengawasan, seperti: Bab II Aspek Supervisi dalam Administrasi Pendidikan; Bab III Supervisi Pendidikan dan Pengembangan Proses Pengajaran; Bab IV Peranan Supervisi dalam Paradigma Manajemen Berbasis Sekolah (MBS); Bab V Peran Pengawas Pendidikan di Indonesia; dan Bab VI Pengembangan Sistem Evaluasi Monitoring Diklat Pengawas.
Para narasumber dan selurut peserta seminar yang terdiri dari widyaiswara Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Pusdiklat Tenaga Administrasi, dan Balai Diklat Keagamaan Jakarta, juga pengawas (se-Jabotabek) setelah menelaah tiap halaman bersepakat, bahwa buku kepengawasan tersebut lebih bersifat teoritis ketimbang empiris, sehingga belum bisa dijadikan buku rujukan utama bagi pengawas atau diklat kepengawasan karena perlu penyempurnaan atau perbaikan di sana-sini. Namun demikian, sebagai referensi, kiranya buku tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pengayaan atau menambah wawasan bagi pengawas madrasah/pengawas PAI pada sekolah atau widyaiswara pengampu materi kepengawasan. Jadi, buku “Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan Proses Pengajaran” tersebut perlu dibaca.(hindun/bas/wan)