Belanja Solusi, Balitbang Diklat Susun Grand Design Transformasi Kelembagaan
Mataram (Balitbang Diklat)---Transformasi Balitbang Diklat sangat berkaitan dengan visi Balai Litbang Agama ke depan. Maka perlu ‘belanja solusi’ untuk mendapatkan opsi terbaik.
“Kita perlu melakukan hearing guna mendapatkan masukan dari beberapa aspek, terutama di unit kelitbangan. Sebab perubahan nomenklatur ini memerlukan berbagai pertimbangan yang substantif,” ungkap Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Prof. Suyitno dalam arahannya pada Rapat Koordinasi Penyusunan Grand Design Badan Moderasi Beragam dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenag di Mataram, Kamis (16/2/2023).
Menurut Kaban, apapun pilihan yang diambil harus membawa implikasi positif. “Kalau pilihannya hanya berubah nama, maka implikasinya tidak mengubah apapun. Tapi jika ingin mengubah substantif, maka implikasinya akan besar,” ujarnya.
Opsi pertama yaitu hanya mengubah nomenklatur dengan tusi yang sama, tapi tidak mengubah subtansi. Pilihan ini tidak membawa dampak yang besar karena tidak ada yang berubah secara substansi.
“Pembuatan kebijakan ada di tingkat nasional, bukan regional. Artinya tidak ada unit pelaksana teknis yang kerjanya membuat kebijakan moderasi beragama, maka ini perlu dipertimbangkan,” tuturnya.
Adapun opsi kedua, lanjut Kaban, yakni mengubah BLA menjadi BDK dengan perpindahan lokasi balai. Pilihan ini akan membawa implikasi yang besar dengan proses bertahap,” kata Guru Besar Raden Fatah ini.
Pada opsi tersebut, ada persiapan yang harus dipertimbangkan meliputi penyiapan infrastruktur, lahan, dan SDM. “Transformasi secara bertahap ini diharapkan dapat membawa BDK hadir di setiap provinsi,” ungkapnya.
Kaban mengimbau agar setiap opsi yang dipilih harus dipertimbangkan pula implikasi jangka panjang dan jangka pendeknya. “Kita kumpul di sini untuk belanja solusi, maka silakan dipikirkan berbagai pilihan yang bisa diambil dalam transformasi lembaga ini,” tandasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Arfi Hatim, Kepala Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Arskal Salim, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Mastuki, Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif, para Kepala Balai Diklat Agama, para analis kebijakan Balitbang Diklat.
Diad/Abas