Bentuk Role Model ASN, BDK Bandung Latih Sejumlah Kepala Madrasah dan KUA

3 Jul 2024
Bentuk Role Model ASN, BDK Bandung Latih Sejumlah Kepala Madrasah dan KUA
Sesban Arskal Salim pada kegiatan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama yang diselenggarakan BDK Bandung di Bandung, Rabu (3/7/2024).

Bandung (Balitbang Diklat)---Dalam upaya mengimplementasikan Program Prioritas Kementerian Agama, Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung menyelenggarakan Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama.

 

Pelatihan ini diharapkan menjadi bagian penting dalam upaya pengarusutamaan moderasi beragama serta membentuk para ASN sebagai role model di lingkungan kerjanya masing-masing.

 

Pelatihan yang dilaksanakan dalam dua angkatan ini diikuti 60 peserta terdiri dari Kepala Madrasah dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Jawa Barat. Dijadwalkan berlangsung dari 1-6 Juli 2024. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai moderasi beragama.

 

Di hadapan puluhan peserta pelatihan, Sekretaris Badan (Sesban) Litbang dan Diklat Kementerian Agama Arskal Salim menyampaikan materi penting mengenai substansi moderasi beragama. Dalam paparannya, Arskal menegaskan pentingnya sikap menghargai keragaman.

 

"Moderasi beragama adalah sikap menghargai keragaman agama dan berbagai tafsir kebenaran serta menghindari ekstremisme, intoleransi, dan kekerasan," ujar Sesban, di Bandung, Rabu (3/7/2024).

 

Sikap ini, kata Sesban, perlu diterapkan oleh semua umat beragama dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat berinteraksi dengan orang lain yang memiliki keyakinan atau tafsir yang berbeda.

 

Sesban menekankan bahwa tujuan utama dari moderasi beragama adalah untuk menciptakan harmoni, toleransi, dan kedamaian di lingkungan masyarakat.  Sesban juga mengajak para peserta untuk menginternalisasi nilai-nilai agama tanpa memaksakan tafsir agama pada orang lain, serta menghargai perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. (Firman Nugraha/Barjah/bas)

   

 

Penulis: Firman Nugraha
Sumber: BDK Bandung
Editor: Barjah dan Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI