BIBLIOBATTLE DARING PERTAMA YANG SERU
Jakarta (12 Agustus 2020). Masa Pandemi Covid-19 bukan menjadi halangan untuk terus berkreativitas dan berkarya sesuai dengan tagline pemerintah yakni Masyarakat Produktif, Aman Covid-19. Salah satunya melalui kegiatan Bibliobattle yang diadakan Perpustakaan Balitbangdiklat Kemenag. Ini adalah kegiatan yang ketiga kalinya pada masa pandemi ini.
“Bibliobattle menjadi media yang cukup ampuh dan menarik untuk menggalakkan gerakan pembudayaan gemar membaca bagi masyarakat, khususnya bagi ASN Kementerian Agama,” jelas Kasubag Perpustakaan, Rois Mustofa sebelum acara dimulai.
Bibliobattle kali ini berbeda dari format yang sebelumnya. Jika sebelum masa pandemi acara ini dilakukan dengan tatap muka langsung dengan kehadiran secara fisik, maka saat ini dilakukan sebaliknya. Peserta mempresentasikan bukunya dalam pertemuan secara daring. Acara ini begitu diminati oleh para pemustaka yang sekaligus follower akun media sosial perpustakaan. Sebanyak 5 peserta berhasil dijaring untuk menjadi reviewer atau yang mempresentasikan buku dengan 100 audiens yang memenuhi kuota zoom.
Bibliobattle adalah permainan mereview buku yang dikembangkan oleh Graduate School of Informatics di Universitas Kyoto di Jepang. Permainan ini booming di Jepang sekitar tahun 2013 dan sudah menyebar di seluruh dunia. Orang yang menyajikan buku dalam bibliobattle disebut bibliobattler atau presenter buku.
Bibliobattle merupakan kompetisi mereview buku yang telah dibaca dalam waktu terbatas. Review buku disampaikan secara lisan tentang isi buku yang paling menarik supaya audiens juga berkeinginan mengetahui isi lengkap buku yang dimaksud. Bibliobattle mempunyai Motto yaitu: ”Know People through Books, Know Book Through People” (Mengenal orang melalui buku, mengenal buku melalui orang).
Pada sesi daring kali ini, lima reviewer menampilkan buku-buku yang menarik. Deva Alvina BR Sebayang menyampaikan bukunya yang berjudul Momo. Sri Tanjung Sugiarti Tarka dengan judul buku Naskah-naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat. Rento Widyastuti Ika Wijaya dengan judul buku Menunggumu di Maldives. Suhelmi dengan buku yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. Dan K.R.A.P. Julius Eri Ratmanto dengan buku berjudul Batik Anti Terorisme.
Waktu 5 menit tentu tidaklah cukup untuk mempresentasikan sebuah buku yang menarik tersebut. Tetapi disinilah seninya Bibliobattle. Peserta diminta untuk bisa menampilkan the highlight dari buku tersebut hanya dalam waktu yang singkat. Tentu membuat penasaran karena beberapa hal belum tuntas. Nah, disinilah ada tanya jawab singkat dan tentu merangsang audiens untuk membaca bukunya langsung. Sekali lagi terima kasih kepada semua presenter juga audiens yang telah bergabung di acara ini. Semoga bermanfaat, menyenangkan, rileks dan menyegarkan. Sebuah acara ringan tapi berbobot yang menambah pengetahuan kita dengan saling berbagi pengetahuan atau knowledge sharing. Acara yang menjadi media Pembudayaan Kegemaran Membaca bagi seluruh warga Indonesia.
Bibliobatte seri daring dapat diakses melalui Channel YouTube Perpustakaan Kementerian Agama RI https://bit.ly/Youtube-PerpusKemenagRI
Perpustakaan Balitbangdiklat mengucapkan Selamat kepada para pemenang Bibliobattle sesi daring. Reviewer terfavorit dan audiens yang bertanya mendapatkan kenang-kenangan dan souvenir menarik sebagai bentuk apresiasi. Selanjutnya pemenang dihubungi oleh Perpustakaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI untuk menerima hadiahnya.
Sekali lagi selamat kepada para peserta, semoga kegiatan ini mampu meningkatkan budaya baca masyarakat, melahirkan generasi cinta baca, cerdas, dan semangat menggapai kemajuan bangsa yang lebih baik lagi.
Nantikan Bibliobattle berikutnya !!!
HAR/diad
Foto: LUKI