BMBPSDM Genjot Penguatan Moderasi Beragama dan Transformasi Kelembagaan
![BMBPSDM Genjot Penguatan Moderasi Beragama dan Transformasi Kelembagaan BMBPSDM Genjot Penguatan Moderasi Beragama dan Transformasi Kelembagaan](https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/news/bmbpsdm-genjot-penguatan-image-1739293017.jpg)
Bandung (BMBPSDM)---Kepala Badan (Kaban) Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM) Kementerian Agama RI Prof. Muhammad Ali Ramdhani menekankan pentingnya transformasi kelembagaan dan penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, arah orientasi BMBPSDM di antaranya berfokus pada peningkatan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya penguatan moderasi beragama.
Prof Dhani --sapaan akrabnya-- menyoroti pentingnya penataan kelola Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tidak hanya berorientasi pada pemanfaatan aset Barang Milik Negara (BMN), tetapi juga mengoptimalkan potensi lain. “Ini menjadi PR kita, termasuk penguatan Badan Layanan Umum (BLU) yang baru-baru ini mendapat apresiasi sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di lima bidang keahlian,” ujarnya di hadapan ratusan ASN BMBPSDM di Bandung, Selasa malam (11/2/2025).
Berbicara tentang kesekretariatan BMBPSDM, Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi yang solid. “Kesekretariatan ini miqat-nya hanya satu, yaitu sekretaris. Jangan lompat pagar, koordinasi harus satu irama dan satu frekuensi,” tegasnya.
Dalam konteks pengelolaan program, pria yang produktif menulis di jurnal bereputasi internasional ini menegaskan bahwa complain adalah hal yang penting pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan, tetapi fleksibilitas juga merupakan poin penting untuk memperoleh atensi dari banyak pihak.
“Kalau kita tidak terlalu berani ke kiri dan ke kanan melakukan berbagai improvisasi tentang program kita maka kita hanya melakukan business as usual,” ucap mantan Sekjen Kemenag ini.
Ia juga mendorong para pegawai di lingkungan BMBPSDM untuk lebih terbuka dalam mengapresiasi capaian kinerja. "Mulailah mengamplifikasi dan mengglorifikasi capaian-capaian kita. Tunjukkan bahwa kapasitas kita luar biasa dalam kondisi apa pun. Give your achievement to your boss, ini akan memperkuat kohesivitas di antara kita,” serunya.
Terakhir, Prof Dhani mengingatkan pentingnya menjaga kohesivitas, tetapi tidak menjadi ruang permisif. Bekerja dalam satu barisan tanpa ada yang lompat pagar, harus terkoordinasi. “Ritme kita sama, arah dan orientasi kita juga sama. Mari kita satukan persepsi dan frekuensi untuk mencapai tujuan bersama,” pungkasnya.
Barjah