Buka Haqalah Ulama, Wapres JK Himbau Promosikan Islam Indonesia

13 Des 2016
Buka Haqalah Ulama, Wapres JK Himbau Promosikan Islam Indonesia

Bogor (13 Desember 2016). Wakil Presiden RI Muhammad Jusuf Kalla (JK) didaulat membuka Halaqah Ulama ASEAN yang digelar Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama di Hotel Salak The Heritage Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/12) sore.

Tokoh yang akrab disapa JK ini menghimbau para peserta halaqah untuk turut serta mempromosikan Islam Indonesia yang moderat ke dunia internasional. Menurut dia, dulu pelajar Nusantara belajar Islam ke Timur Tengah. “Namun, fakta di negara-negara Arab kini berbeda. Apakah saat ini masih relevan di tengah kondisi konflik yang terus melanda di sana?” ujarnya.

Sementara pada saat yang sama, lanjut Wapres, perkembangan Islam di Indonesia dan kawasan ASEAN (dulu dikenal dengan Jawi, Nusantara) luar biasa, baik keilmuan maupun praktik keislaman yang menyejarah dalam bentuk budaya, produk kebudayaan maupun sistem sosial, politik dan ekonomi.

Islam yang lahir dan berkembang di Indonesia bercorak spesifik, moderat dan akomodatif terhadap budaya lokal, meski tetap mengedepankan nilai-nilai universal Islam. “Nilai-nilai inilah yang perlu dipromosikan secara terus-menerus ke dunia internasional. Sangat layak jika Islam Indonesia dijadikan kiblat pemikiran dan contoh praktik Islam wasathiyah,” tandas Wapres.

“Saya berharap tema ini bukan hanya diseminarkan, melainkan juga dilaksanakan bersama demi keutuhan kita di ASEAN,” ujar JK di hadapan peserta halaqah, Selasa (13/12) sore.

Ucapara pembukaan pertemuan ulama bertema Mengembangkan Islam Moderat Melalui Jaringan Pesantren itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Wapres. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Badan Litbang dan Diklat Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D., Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto, serta koordinator acara yang juga peneliti senior Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Hj. Faiqoh Mansyur turut mendampingi JK.

Halaqah Ulama ASEAN 2016 yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kementerian Agama ini mengangkat tema Enhancing Moderate Islam Through a Pesantren Networking. Kegiatan yang akan berlangsung hingga 15 Desember 2016 mendatang ini diikuti 120 peserta yang berasal dari utusan pesantren di beberapa negara ASEAN.

Selain itu, halaqah ini juga diikuti ulama, akademisi perguruan tinggi keagamaan, DPR, perwakilan mahasiswa asing di Indonesia, serta tokoh masyarakat yang terkait dengan Pendidikan Agama dan Keagamaan.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Prof. Dr. Azyumardi Azra (Guru Besar UIN Jakarta), K.H. Sholahuddin Wahid (Pesantren Tebuireng Jombang), Prof. Dr. Iik Arifin Manshurnoor (Guru Besar UIN Jakarta), Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, M.A., (Guru Besar UIN Yogyakarta), Prof. Dr. Mohd. Syukri Yeoh Abdullah (Universitas Kebangsaan Malaysia/UKM), Dr. Mohammad Hannan Hassan (MUIS Singapura).

Kemudian, Dr. Adnan bin Haji Awang Basa (Collej University Brunai Darussalam), Dr. Faishol Haji Awang (Thailand), Dr. Carmen Abubakar (University of Philippine), Prof. H. Abd. Rahman Mas’ud, Ph.D (Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag), K.H. Abdullah Sarwani (Mantan Duta Besar RI di Lebanon) dan K.H. A Najib Zabidi (Pesantren Maslakul Huda Kajen-Pati).

Musthofa Asrori/diad

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI