Bukan Sekadar Pegawai, Tapi Penjaga Moral Bangsa! Menag Ungkap Tugas Mulia ASN Kemenag yang Penuh Cobaan!

14 Jul 2025
Bukan Sekadar Pegawai, Tapi Penjaga Moral Bangsa! Menag Ungkap Tugas Mulia ASN Kemenag yang Penuh Cobaan!
Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK Kementerian Agama 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Jakarta (BMBPSDM)---Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama adalah sebuah tugas yang sangat mulia dan harus bertanggung jawab.

 

“Menjadi ASN Kementerian Agama (Kemenag) itu sangat mulia. Karena kita tidak hanya terikat oleh aturan formal, tetapi juga oleh posisi kita sebagai pelayan masyarakat dan menjaga moral bangsa,” ujar Menag pada Pembukaan Pelatihan Dasar CPNS dan Orientasi PPPK Kementerian Agama 2025 di Jakarta, Senin (14/7/2025).

 

Menag mengatakan bahwa Kemenag sebagai background putih, yang membuat noda hitam kecil akan terlihat sangat mencolok daripada kementerian lain. Menurutnya, masyarakat memiliki ekspektasi tinggi terhadap ASN Kemenag yang dianggap sebagai sosok tidak tercela layaknya malaikat.

 

“Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap pegawai ASN Kementerian Agama sangat tinggi. Masyarakat membayangkannya seperti malaikat yang tidak boleh berbuat salah. Padahal kita adalah manusia biasa dan inilah PR yang paling berat,” tuturnya.

 

Menag menilai bahwa ASN Kementerian Agama tidak cukup hanya menjalankan nilai-nilai ASN pada moto “BerAKHLAK” (Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Menag menekankan perlunya nilai tambahan yang ia sebut “ISTIQAMAH” sebagai panduan moral ASN Kemenag.

 

“ISTIQAMAH ini punya makna luas: I-nya Ikhlas, S-nya Sabar, T-nya Tawaduk, I-nya Istiqamah, Q-nya Qanaah, A-nya Amanah, M-nya Mutawasit (moderat), A-nya Adab, dan H-nya Al-Hilm,” jelasnya. Menurut Menag, Al-Hilm adalah sifat Tuhan yang menunjukkan keceriaan dan keteduhan dalam segala situasi. Sifat ini yang harus diteladani ASN Kemenag dalam melayani umat beragama dan bangsa.

 

Menag juga menyoroti beban kerja ASN Kementerian Agama yang menurutnya tidak hanya berlaku pada jam kantor, tapi juga sepanjang waktu.

 

“Tidak mudah menjadi pegawai Kementerian Agama. Kalau di kementerian lain jam kerjanya hanya jam kantor tapi pegawai Kementerian Agama jam kerjanya 24 jam. Karena selain harus menaati aturan kantor, mereka juga harus menjadi teladan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kita tidak bisa jadi malaikat, tapi minimal jangan menjadi iblis,” ucapnya.

 

Terakhir, Menag menekankan pentingnya membangun tim yang solid. Menurutnya, yang dibutuhkan Kementerian Agama bukanlah sosok “Superman” melainkan “Super Team” yang bekerja secara sinergis.

 

“Energi itu lahir dari sinergi. Tidak ada energi tanpa sinergi. Jadi, mari kita buktikan bahwa dengan hadirnya ASN baru, Kementerian Agama bisa semakin melejit ke depan,” tegasnya.

 

Fernanda Ariestiara

 

 

Penulis: Fernanda Ariestiara
Sumber: Sekretariat Badan
Editor: Abas
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI