Buku Kamus Istilah Keagamaan Menarik Minat Gus Menteri
Serpong (11 Juni 2021). Temu Peneliti Nasional Balitbang Diklat Kementerian Agama dimeriahkan dengan pameran produk kelitbangan. Beberapa unit kerja yang menghasilkan produk kelitbangan seperti Puslitbang, Balai Litbang Agama, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, dan Sekretariat turut mengisi stan pameran yang disediakan panitia.
Temu Peneliti Nasional Tahun 2021 mengusung tema “BRIN dan Masa Depan Riset Agama dan Keagamaan”. Kegiatan berlangsung pada 10 s.d. 12 Juni 2021 di Swiss-Belhotel Serpong.
Gus Menteri Yaqut Cholil Qoumas berkempatan menyambangi stan pameran Sekretariat Balitbang Diklat. Pustakawan dengan sigap menjelaskan beberapa koleksi yang dipamerkan. Salah satu buku yang menarik perhatian Gus Menteri adalah Kamus Istilah Keagamaan. “Buku ini menarik sekali karena berisi beragam istilah keagamaan yang perlu kita ketahui sebagai sumber pengetahuan. Buku ini pun bisa menjadi referensi untuk umat beragama,” komentar Gus Menteri sambil membuka beberapa halaman dari buku tersebut.
Pada saat yang sama, Kepala Balitbang Diklat Achmad Gunaryo sebagai pendamping Menag mengatakan semua buku yang dipamerkan sudah didigitalkan dan dapat diakses secara online. “Produk kelitbangan kini dapat diakses secara online, selain itu buku-buku ini pun sudah dibuat dalam bentuk digital,” ujar Kaban Gunaryo.
Kamus Istilah Keagamaan (KIK) bukanlah buku baru. Kamus ini adalah produk momumental dari Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balitbang Diklat Kemenag yang diluncurkan pada tahun 2015. KIK memuat laman (entri) semua agama yang disebutkan dalam konstitusi, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Buku ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia dalam memahami kata, istilah, atau konsep terkait dengan masalah keagamaan yang terdapat pada keenam agama di Indonesia.
Kamus ini juga penting sebagai rujukan dalam penulisan buku pelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan maupun buku bacaan umum. Balitbangdiklat menyetak ulang KIK untuk memenuhi besarnya minat masyarakat terhadap buku ini.
Pelaksanaan Temu Peneliti Nasional selalu disertai dengan pameran produk kelitbangan. Pameran menjadi sarana promosi dan diseminasi hasil-hasil penelitian. Selain itu, sebagai media, ajang komunikasi, dan perluasan jaringan untuk kebermanfaatkan produk lembaga.
Pada kesempatan kali ini, Perpustakaan Balitbang Diklat turut memeriahkan pameran dengan memberikan doorprize berupa suvenir perpustakaan seperti jaket, kaos, thumbler, payung, mug, kipas, dan pulpen.
Pengunjung yang berminat, setelah mengisi daftar pengunjung harus mem-follow instagram @perpuskemenagri. Selain itu mereka juga diminta untuk meng-upload foto diri bersama salah satu koleksi buku perpustakaan disertai caption menarik tentang perpustakaan di media sosial masing-masing.
“Terima kasih dapat buku gratis dan suvenir dari @perpuskemenagri semoga bermanfaat,” ujar Iyoh salah satu peneliti senior yang menjadi peserta Temu Peneliti Nasional tahun ini. []
HAR/diad