Delegasi Balitbang Diklat Eksplorasi Best Practice Moderasi Beragama di Sekolah Bergengsi LSE di London

12 Des 2023
Delegasi Balitbang Diklat Eksplorasi Best Practice Moderasi Beragama di Sekolah Bergengsi LSE di London
Kunjungan Kaban Suyitno dan tim Balitbang Diklat Kementerian Agama RI ke London School of Economics and political science (LSE) di Houghton St, London WC2A 2AE, Inggris Raya, Selasa (12/12/2023).

London (Balitbang Diklat)---Memasuki hari ketiga lawatan, Kepala Balitbang Diklat Prof. Suyitno di benua biru tepatnya Britania Raya, hari ini Selasa (12/12/2023) berkesempatan mengunjungi London School of Economics and political science (LSE) di Houghton St, London WC2A 2AE, Inggris Raya.

 

LSE yang didirikan pada1985 ini merupakan universitas riset negeri, khusus dalam ilmu sosial terletak di London, Britania Raya. Meskipun namanya LSE, namun melakukan pengajaran dan penelitian di berbagai ilmu sosial, termasuk dalam matematika dan statistik.

 

Dalam kunjungannya ke LSE, Suyitno dan tim Balitbang Diklat Kementerian Agama RI disambut oleh Dr. Nick Long, seorang profesor antropologi kenamaan yang juga dosen dan peneliti di bidang antropologi. Nick juga pernah melakukan penelitian tentang perkembangan ilmu hipnosis dan hipnoterapi di Indonesia.

 

Dalam diskusi yang penuh kehangatan tersebut, Suyitno mencoba menggali peluang untuk mengungkapkan beberapa praktik terbaik atau best practice yang ada di Indonesia maupun di wilayah Asia Afrika tentang pelaksanaan penguatan moderasi beragama.

 

“Poin yang ingin dilihat dari penelitian ini adalah kajian-kajian seperti ini bisa menginspirasi dan memberikan cara atau metode. Selain itu, juga supaya bisa mengungkapkan moderasi beragama yang kita ingin bangun di tengah-tengah masyarakat yang heterogen,” ucap Suyitno di London, Selasa (12/12/2023).

 

Penelitian Nick di Indonesia dilakukan sejak 2005. Monografi pertamanya, Being Malay in Indonesia, menggunakan pengamatan etnografis kehidupan sehari-hari di provinsi Indonesia untuk mengembangkan kerangka baru studi tentang desentralisasi politik, yang menekankan dimensi afektif dan eksperimental perubahan politik.

 

Menurut Suyitno, gunanya kajian Nick ini nanti kita bisa kembangkan dengan sebuah konsorsium sarjana-sarjana di Eropa secara lebih luas. Tidak hanya di Inggris tetapi juga di Jerman, Prancis ataupun Belanda. Ke depannya untuk melihat bagaimana best practice moderasi beragama di berbagai wilayah Indonesia.

 

“Nanti, bisa diamati melalui pendekatan etnografis. Ini penting supaya kita bisa menggali kearifan lokal, di mana moderasi beragama itu salah satunya adalah penghormatan terhadap tradisi lokal,” ungkap Suyitno. (Barjah/bas/sri)

   

 

Penulis: Barjah
Sumber: Barjah
Editor: Abas dan Sri Hendriani
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI