Di Tengah Hujan, Menag Lepas Peserta Lomba Gerak Jalan

2 Feb 2015
Di Tengah Hujan, Menag Lepas Peserta Lomba Gerak Jalan

Jakarta (1 februari 2015)- Meski hujan mengguyur Jakarta dengan intensitas sedang, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melepas peserta lomba gerak jalan kerukunan dalam rangka Hari Amal Bhakti ke-69 Kementerian Agama tahun 2015 di Lap. Upacara Kemenag Jln. Lap. Banteng Barat 3-4 Jakarta, Minggu (1/2) sebagai start pertama gerak jalan. 

Hadir dalam acara tersebut pimpinan majlis agama, pimpinan ormas keagamaan dan pejabat Kementerian Agama. Turut hadir pada acara itu Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abd. Rahman Mas’ud.

Diawali dengan teriakan yel yel, Kemenag Maju-Maju, Kemenag Jaya-Jaya, Kemenag Berkah-Berkah, Menag melepas 12.500 peserta lomba gerak jalan yang berasal dari sejumlah unsur masyarakat dan satuan kerja di lingkungan Kementerian  Agama.

Dalam sambutan singkatnya, Menag mengatakan lomba gerak jalan ini adalah kegiatan yang digelar di di luar rutinitas kita.  Menyitir pepatah Arab Alaqlussalim fil jismissalim yaitu akal yang sehat dalam raga yang sehat Menag berharap apa yang terkandung dalam pepatah tersebut mudah-mudahan terwujud dalam diri kita.

“Fisik kita sehat, nurani dan jiwa kita juga mudah-mudahan sehat,” ujar Menag.

Dikatakan Menag, bersama dalam keseragaman adalah sesuatu yang lumrah, namun bangsa kita yang majemuk dintuntut bersama dalam keragaman, inilah yang menjadi tema besar Hari Amal Bhakti Tahun ini.

“Inilah yang dituntut, sehingga kita bisa saling melengkapi dan menyempurnakan satu sama lain,” terang Menag.

Dilaporkan Ketua Panitia HAB Syihabuddin Latief, lomba gerak jalan kerukunan ini diikuti okeh kurang lebih 12.500  dengan kategori dan jumlah peserta: Kategori beregu berjumlah: 576 regu masing-masing terdiri dari 11 orang; Kategori keluarga berjumlah : 1113 keluarga; Kategori perorangan berjumlah : 5012 orang.  Dan lomba ini akan dinilai oleh tim independen yang berasal dari  Persatuan Gerak Jalan Jakarta.

“Melalui kegiatan lomba gerak jalan kerukunan ini, kami berharap ada nilai positif yang tidak hanya membuat jasmani dan badan lebih sehat dan bugar, namun yang lebih esensi adalah tercipta dan terjaganya kebersamaan dalam keragaman serta perbedaan. Rukun Nageriku, Sejahtera Bangsaku,” ujar Syihabuddin. (dm/dm).

Sumber: kemenag.go.id

Editor:
Apakah informasi di atas cukup membantu?

TERKINI

OPINI