Dialog Edisi Desember 2019
Jakarta (4 Februari 2020). Dialog Volume 42, Nomor 2, Desember 2019 ini kembali tampil dengan menyajikan sejumlah artikel terkait pendidikan, fenomena sosial keagamaan, pelayanan publik, dan demokratisasi dalam kaitannya dengan kehidupan beragama.
Achmad Dudin, misalnya, dalam artikelnya berjudul: “Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Pesantren Darussalam Ciamis Jawa Barat” membeberkan persoalan pendidikan yang dihadapi Pesantren Darussalam terkait standar kualifikasi akademik, proses pengajaran dan pendidikan, dan keberlanjutan peserta didik dalam kaitannya dengan studi lanjut setelah penyelesaian pendidikan di Pesantren Darussalam.
Selanjutnya. Suprapto dalam tulisannya memberikan gambaran tentang kondisi di lapangan, terkait pelaksanaan program beasiswa 5000 doktor yang diselenggarakan Kementerian Agama. Suprapto antara lain menunjukkan belum optimalnya beasiswa yang diberikan dalam kaitannya dengan kebutuhan mahasiswa program doktor. Kebutuhan pendidikan ini terkait beberapa beasiswa yang diberikan belum termasuk biaya pembelian buku, riset, penyusunan disertasi, kursus Toefl, publikasi (jurnal internasional), dan transport domisili. Kondisi ini memengaruhi program penyelesaian doktor dari para penerima beasiswa.
Azaki Khoirudin dalam tulisannya menggambarkan upaya-upaya yang dilakukan para aktivis Muhammadiyah dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat berdasarkan teologi Alma’un (ajar
Sementara itu, Sri Rayani Tanjung mengangkat hasil survei terkait layanan kediklatan berupa informasi pengukuran tingkat kepuasan peserta diklat terhadap layanan publik Balai Diklat Keagamaan (BDK) Medan. Survei ini merupakan suatu upaya untuk terus menerus mengevaluasi kualitas pelayanan publik, sekaligus juga merupakan salah satu syarat dalam Program Pembangunan Zona Integritas BDK Medan.
Berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya, tulisan Abdul Jamil Wahab secara khusus menyoroti gerakan Salafi di Solo. Menurut Wahab, paham yang menyebut dirinya Salafi merupakan paham dan gerakan yang bersifat transnasional, terkoneksi dengan dinamika paham keagamaan di Timur Tengah. Dalam tulisan ini, Wahab memberikan gambaran tentang eksistensi gerakan kelompok Salafi Puritanis (Ma’had Imam Bukhari), Salafi Haraki (Pesantren Al-Mukmin Ngeruki), dan Ma’had ‘Isy Karima..
Tak kalah menarik tulisan Akmal Salim Ruhana berjudul: “Demokratisasi Partisipasi Publik dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama”. Ruhana lewat tulisannya ini, mencoba memberikan ulasan tentang pentingnya partisipasi kolaboratif dalam mengembangkan pemberdayaan masyarakat dapat lebih sejalan dengan upaya demokratisasi kehidupan publik. Tulisan ini menekankan pentingnya partisipasi publik yang lebih luas dalam memelihara dan meningkatkan kerukunan dalam kehidupan beragama.
Masih banyak tulisan-tulisan lain yang menarik. Untuk lebih lengkapnya, silakan unduh Pengantar Redaksi.pdf dan Artikel.pdf (bas).