Semarang (31 Juli 2015). Diklat Prajabatan yang wajib diikuti oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terbukti memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja. Hal ini terungkap dalam makalah yang disampaikan oleh Solihin pada acara Orasi Ilmiah Widyaiswara Utama, Jumat (31/7).

Dalam paparannya, Solihin menyampaikan bahwa selain Diklat Prajabatan, berdasarkan riset yang dilakukannya terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi kinerja pegawai. Dengan menjadikan CPNS ex-honorer Kementerian Agama se Karesidenan Semarang, ia menemukan bahwa aspek kompetensi profesional dan budaya kerja juga berdampak positif terhadap kinerja pegawai.

Selain itu, menurutnya penerapan Peraturan Pemerintah Nomo 53 Tahun 2010 juga berdampak pada kedisiplinan pegawai.

Di akhir orasinya, Solihin menyampaikan dua rekomendasi. Pertama, atasan langsung dan juga pimpinan satuan kerja harus aktif melakukan pembinaan kepada bawahannya. Kedua, dalam menyelenggarakan penerimaan CPNS,  selain dilakukan dengan tes seleksi admistratif, juga harus dilakukan seleksi atau uji kompetensi dan akademik.

Orasi Ilmiah dipimpin langsung oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat, Abd. Rahman Masud. Bertindak sebagai Sekretaris Sidang, Rohmat Mulyana Sapdi, dan saksi, Deputi Bidang Diklat Aparatur, Lembaga Administrasi Negara,  Muhammad Rais.[]

ags/viks/rin/ags