Jurnal Lektur Keagamaan Terbitkan Edisi Perdana Pascaterindeks Scopus

Jakarta (BMBPSDM)---Kabar menggembirakan datang dari dunia literasi keagamaan nasional. Editor in Chief Jurnal Lektur Keagamaan (JLKa), Mulyawan Safwandy Nugraha, mengumumkan bahwa edisi terbaru JLKa Volume 23 Nomor 1 Tahun 2025 resmi diterbitkan pada 30 Juni 2025. Edisi tersebut memuat 11 artikel ilmiah yang ditulis oleh para akademisi yang secara konsisten meneliti tema-tema dalam cakupan literasi keagamaan.
JLKa sendiri merupakan jurnal ilmiah yang dikelola oleh Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia. Terbitan kali ini menjadi sangat istimewa karena merupakan edisi perdana pascapengakuan JLKa sebagai jurnal terindeks Scopus sejak 17 Juni 2025.
“Ini adalah capaian besar yang patut kita syukuri. Sebuah tonggak penting dalam perjalanan JLKa untuk mengukuhkan literatur keagamaan Nusantara di panggung keilmuan global,” ujar Mulyawan di Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Kepala PBAL2K Muchamad Sidik Sisdiyanto turut memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut daan berharap agar JLKa terus menjadi ruang akademik yang kredibel dan terbuka bagi riset-riset keagamaan yang bermutu.
Mulyawan menambahkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan langkah berikutnya, yakni pengajuan reakreditasi dari SINTA 2 menjadi SINTA 1, seiring dengan pencapaian indeksasi internasional [Scopus] tersebut.
Sebagai informasi, JLKa memiliki fokus dan ruang lingkup yang luas namun terarah, mencakup:
1. Religious Books: Kajian terhadap sejarah, teks, dan makna budaya dari buku-buku keagamaan.
2. Literatur Modern: Analisis terhadap karya literatur tradisional dan kontemporer bertema keagamaan.
3. Literatur Digital: Eksplorasi terhadap perkembangan literatur keagamaan di era digital serta implikasinya terhadap pemaknaan dan transmisi teks-teks suci.
”Jurnal ini mengadopsi pendekatan multidisipliner dengan melibatkan metode sosiologi, antropologi, etnografi, hermeneutika, analisis wacana kritis, postmodernisme, linguistik, analisis big data, hingga kebijakan publik,“ paparnya.
Melalui edisi kali ini, lanjutnya, JLKa tidak hanya memperluas jaringan pembaca dan penulisnya, tetapi juga memperkuat kontribusi Indonesia dalam khazanah keilmuan global terkait studi keagamaan dan literasi spiritual.
Mulyawan mengundang para peneliti, dosen, pegiat literasi, dan akademisi untuk ikut berkontribusi sebagai penulis dengan mengakses laman resmi JLKa di: https://jlka.kemenag.go.id/index.php/lektur
“Ini momentum emas bagi para cendekia untuk memperluas pengaruh ilmiahnya. Mari kita bersama-sama mengangkat kekayaan literatur keagamaan Indonesia ke tingkat dunia,” tuturnya.
(Mulyawan)